Sabtu, 21 Mei 2022

Insya Allah, Bisa Menulis dari Apa yang Disukai dan Dikuasai

Resume kedua
Gelombang ke 25
Tanggal         : 20 Mei 2022
Tema             : Menjadikan Menulis menjadi passion
Narasumber  : Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd
Moderator     : Widya Setianingsih

      Jam dinding di masjid sudah menunjukkan pukul tujuh lewat lima, teringat kegiatan belajar menulis pertemuan kedua pasti sudah dimulai, saya permisi kepada ustadz yang sama-sama membimbing anak-anak mengaji di masjid, untuk pulang dulu ke rumah. Jarak rumah dengan masjid sekitar lima puluh meter, karena memang rumah saya adalah inventaris untuk imam masjid, jadi berada di lokasi masjid.

     Sesampainya di rumah, saya buka HP dan membaca chat di grup BM 25, ternyata sudah dimulai. Moderator mengawali pembukaan dengan puisi, yang di bait terakhirnya mengajak untuk selalu bersyukur atas nikmatNya, bahwa hari ini masih diberi satu hari lagi untuk menghirup udara, diberi kesempatan sekali lagi untuk menebar manfaat bagi sesama. Selanjutnya moderator mengenalkan narasumber yang masya Allah sangat luar biasa, yang dikenal dengan sebutan Bu Kanjeng.  Motto Beliau "Bersemangat menggapai ridha Allah dengan berbagi dan silaturahmi", dan satu hal luar biasa dari Bu Kanjeng ini kata Bu Widya adalah semangat menulis Beliau yang luar biasa.

Bu Kanjeng dan BU widya 

    Materi yang diberikan oleh Bu kanjeng, selain ditampilkan melalui slide, juga melalui voice note. Karena kata Bu Kanjeng harus rileks, tidak boleh tegang dan panik seperti pada pertemuan pertama, maka sambil rebahan di kasur, saya menyimak setiap kata yang diucapkan beliau. Ikuti dan nikmati saja kemudian simak materi yang disampaikan oleh narasumber, bukan hanya sekedar untuk mengumpulkan sebuah resume saja melainkan menarik benang merah atau membuat satu kesimpulan dan banyak bertanya dan bagaimana mengubah mindset bahwa kita memiliki potensi menulis yang handal suatu ketika akan memiliki jam terbang yang banyak. Betul kata Bu Widya, suara beliau sangat lembut dan merdu, bahkan bagi saya sangat mendayu-dayu, sehingga sayup-sayup terdengar suara azan yang membangunkan saya dari ketiduran. Ternyata HP masih kupegang, tetapi mata terpejam, dan kulihat, sudah berderet voice note Bu Kanjeng. Namun, saya simpan dulu HP, setelah berwudhu, lalu ikut shalat Isya berjamaah terlebih dahulu.

Tema pertemuan kedua Belajar Menulis 25

     Menulis adalah pekerjaan yang mulia, sangat dihormati, dan dihargai secara sosial. Sebagaimana hadist Nabi yang bisa dijadikan sebagai motivasi untuk menulis, yang berbunyi "khoirunnas anfa'uhum linnas" artinya "sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang paling bermanfaat untuk manusia lain". Jadi ketika kita menulis, apa yang kita tulis itu selain bermanfaat untuk diri sendiri juga harus bermanfaat bagi orang lain. 

     Untuk memulai suatu tulisan, kita harus punya komitmen dan jadikan menulis sebagai kebutuhan sehingga bila belum menyelesaikan tulisan terasa ada yang kurang. Bisa juga dengan cara bergabung dengan komunitas menulis yang bisa memotivasi dan menjaga semangat untuk menulis.

     Ketika kita merasa tidak memiliki bakat menulis dan ide, cara mengatasi kendala dan hambatan tersebut adalah dengan menanamkan di pikiran kita bahwa ketika kita menulis layaknya sedang berbicara dengan orang terdekat. Menulis itu harus sabar. Bagi penulis pemula, sebaiknya lebih fokus pada ketekunan (pessistence) dalam proses menulis. Tuliskan semampu kita terlebih dahulu. Jangan berpikir harus sempurna, dan jangan terlalu idealis.

     Berikut adalah langkah-langkah menjadi penulis yang baik:

1. Untuk menjadi penulis yang baik, kita perlu banyak membaca, baik itu yang bersifat umum maupun spesifik yang sesuai dengan kepribadian kita.

2. Penting untuk melakukan diskusi karena ide dan gagasan seringkali muncul ketika mendialektikakan bahan bacaan yang kita baca dengan bacaan orang lain atau dengan diri kita sendiri. Bahkan, bila diperlukan kita sebaiknya memiliki mentor menulis yang tepat.

3. Dengan melibatkan penglihatan dan perasaan kita, sehingga apa yang kita tulis nanti betul-betul memiliki ciri khas atau pesan yang kita sampaikan itu akan sampai kepada pembaca.

4. Socialize, bagaimana atau apa saja yang kita miliki baik itu pengetahuan, pengalaman, atau kisah-kisah orang yang kita dengar dari orang lain, semuanya itu bisa kita jadikan tulisan yang menarik.

     Selanjutnya bagaimana ketika kita akan menyiapkan satu tulisan, apa saja yang harus disiapkan. Bu Kanjeng menjelaskan bahwa ada lima poin yang harus diperhatikan: Pertama, ketika kita sudah menemukan sebuah ide, maka gali terus dengan melalui pengamatan baik terhadap kejadian atau peristiwa yang terjadi, imajinasi, dan kajian pustaka. Untuk mempermudah proses penemuan ide, cara efektif yang dapat digunakan adalah melalui brainstorming; Kedua, penulis harus menentukan tujuan menulis, genre yang diikuti serta target stegmen pembaca. Sasaran pembaca akan menjadi bahan pertimbangan penting dalam menentukan warna tulisan, selain itu kita harus memastikan bahwa tulisan yang kita hasilkan akan marketable; Ketiga, menentukan topik. Dalam penentuan topik, penulis harus terlebih dahulu menentukan untuk apa menulis, genre apa yang dipilih, dan sasaran pembacanya. Misalnya, tujuan menulis untuk memberikan informasi yang benar tentang kesehatan. Genrenya tulisan populer. Jika sasarannya orang tua (manula), maka penulis bisa menentukan tulisan misalnya dengan topik "Hidup sehat di usia senja"; Keempat, membuat outline (kerangka tulisan). Kerangka tersebut harus menunjukkan gambaran materi yang akan ditulis. Menulis otline cukup dengan garis besarnya saja. Karakteristik outline yang baik, memiliki kesederajatan yang logis, kesetaraan struktur, kepaduan dan penekanan; Kelima, mengumpulkan bahan materi/buku. Penulis wajib membaca banyak buku dan sumber bacaan lain untuk memperkaya perspektif dan referensi. selain itu agar semakin banyak ide atau gagasan yang dikembangkan. apabila sudah menemukan topik, maka bahan bacaan yang dikumpulkan sesuai dengan topik yang sudah ditentukan. 

     Setelah menyelesaikan naskah kasar dari buku yang kita tulis (rough draft), langkah selanjutnya adalah melewati beberapa tahapan sampai terbitnya buku kita, yaitu: editting, revising dan publishing. Pada tahapan editting, penulis harus membaca ulang dan menyempurnakan draft. Pada tahapan revising, penulis mengubah beberapa bagian naskah, melengkapi naskah, dan mengevaluasi kembali naskah untuk menihilkan kesalahan menulis. Pada tahap publishing, penulis melakukan pengiriman naskah, pracetak yang terdiri dari perwajahan buku, tata letak, ISBN, proof reading. Selanjutnya pencetakan, promosi dan distribusi.

     Di akhir pemberian materi, Bu Kanjeng menceritakan pengalamannya yang sangat menginspirasi, memberikan motivasi supaya pantang menyerah dalam menulis. Bu Kanjeng, mengawali menulisnya ketika masih duduk di bangku SMP, dengan mencatat di buku harian, mencatat lagu-lagu Koes Plus, dan buku kenang-kenangan bersama teman sekelasnya. Dan ternyata, sejak SD Bu Kanjeng sudah memiliki hobi membaca, karena orang tua Bu Kanjeng menginginkan beliau gemar membaca, sehingga pada saat membaca koran langganannya sengaja dikeraskan. Beliau pernah mengikuti kursus jurnalistik, setelah berkeluarga, sempat terjeda selama 25 tahun, hingga akhirnya kembali tumbuh dan berkembang ketika kuliah di S2. Sejak itu, dengan falsafah The show must go on beliau bangkit untuk belajar menulis dan berusaha untuk naik dan mengupgrade diri dengan cara memiliki banyak komunitas menulis. Beliau rela mengeluarkan dana, menyisihkan waktu dan terus berlatih. Sehingga akhirnya mempunyai blog dan menjadi sohib Omjay dan ikut memperkuat tim PGRI di kelas Belajar Menulis via daring. 

     Pada penutup, Bu kanjeng berpesan: Mari kita gali potensi yang Allah berikan untuk berproses menjadi penulis yang andal. Karena menulis adalah profesi yang mulia. Mulailah menulis dari apa yang disukai dan kuasai.  Ikut nulis bareng dalam buku Antologi sebagai jembatan meraih profesi penulis buku Solo yang mampu menembus penerbit indie dan penerbit mayor. Nikmati prosesnya dan jangan keluar dari komunitas menulis yang bermanfaat dan menguatkan,  Terus mengupgrade diri agar naik kelas. Kita semua mempunyai potensi menjadi penulis yang andal, asalkan kita mempunyai komitmen untuk meneulis. Jadilah penulis yang kreatif dengan menangkap baanyak ide yang berseliweran di sekitar kita.

      Setelah menimba ilmu yang sangat bermanfaat ini, saya Ai Sumarni, insya Allah harus bisa menulis dari apa yang disukai dan kuasai. Seperti kata moderator, di penghujung kegiatan belajar menulis pertemuan kedua ini, kita tidak akau tahu seberapa kemampuan kita, sebelum kita mencobanya. Satu langkah belajar menulis telah dilalui, ilmu telah didapati, akankah ilmu yang diberi hanya menjadi hiasan dinding dinding yang membisu? Ataukah akan kita gemakan melalui sebuah karya. Lagi-lagi semua berpulang pada diri kita masing-masing. 

     Jangan tidur sebelum membaca...

     Jangan mati sebelum menulis.... 

     Menulislah untuk kita sendiri 

     Terima kasih Bu Kanjeng atas ilmu yang telah diberikan, mudah-mudahan menjadi ladang jariyah ilmu yang bermanfaat. Aamiin yaa Robbal Aalamiin....

23 komentar:

  1. Sambil rekaman bahkan tertidur, tetapi karena memiliki komitmen untuk membuat resume dan sudah termotivasi, insyaallah akan naik kelas dan memiliki karya nyata berupa buku dan yang lain.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin yaa Robbal aalamiin, terima kasih Bu

      Hapus
  2. In sya Alloh bisa mba...
    Semangat..

    BalasHapus
  3. Keren....tulisannya semangat. Salam sehat dan sukses

    BalasHapus
  4. Insya Allah bisa... Keren bun...semangat👍💪

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insya Allah mi, terima kasih mi atas dukungannya

      Hapus
  5. Kereeen abisss ... Resume lengkap tampilan blog pun cantik

    BalasHapus
  6. Resume bagus tampilan blognya menawan

    BalasHapus
  7. Wow ... lengkap. Keren. Semangat terus ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insya Allah, semangat selalu Bu. Terima kasih

      Hapus
  8. Wih.. Cakep banget buu. Tetap semangatt bu..

    BalasHapus
  9. Keren resumenya, moga jadi buku solo. Jangan lupa masukan gambar Narsum & Moderator pertemuan 2 biar kompak.

    BalasHapus

BUKAN PADA PANDANGAN PERTAMA

 Karya : Ai Sumarni      Akhirnya, hari yang ditunggu-tunggu tiba, kami sudah berkumpul di rumah Ujang, yang ditunjuk sebagai ketua panitia ...