Pertemuan ketiga belajar menulis bersama PGRI, seperti biasa dimulai pukul 7 malam. Untuk kali ini, saya tidak bisa langsung mengikuti dari awal, saya masuk kelas sangat terlambat, bahkan di detik-detik terakhir. Kebetulan malam ini, kegiatan di masjid, anak-anak mengaji sedang belajar ilmu tajwid bersama Ustadz Iwan. Sayang rasanya jika harus meninggalkan mereka, karena mereka, anak-anak mengaji itu, sedang bersemangat untuk belajar. Walaupun hanya sekedar mendampingi mereka, dan sesekali menunjukkan jika ada kekeliruan dalam menyebutkan hukum tajwidnya.
Bukan berarti saya menganggap tidak penting, untuk segera mengikuti Kelas Belajar Menulis malam ini, tetapi saya pikir, yang terpenting ada niat untuk mempelajari semua materi yang telah ditampilkan di grup. Apalagi tujuan saya mengikuti Kelas Belajar Menulis di gelombang 25 ini, karena sangat ingin menjadi penulis yang andal dan bisa menerbitkan buku. Dengan demikian, tema di pertemuan ketiga ini, sangat penting untuk disimak, dipelajari dan dipraktekkan. Resumenya pun, wajib bagi saya untuk dikerjakan, agar saya bisa lulus dalam belajar menulis di gelombang ini juga, jangan sampai tinggal kelas.
Sekiranya perlu saya yakini seperti yang dikatakan moderator bahwa Kelas Belajar Menulis ini telah menyiapkan program istimewa dengan Narasumber yang andal di bidangnya. Keberadaan Bapak/Ibu di sini bukanlah suatu kebetulan saja, melainkan ada rencana besar yang disiapkan Allah untuk masing-masing kita. Oleh karena itu, jemputlah takdir baik Bapak/Ibu dengan memanfaatkan kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya. Tentunya saya tidak mau termasuk orang yang merugi, selain harus mensyukuri atas kesempatan yang diberikan juga harus membuktikan bahwa saya termasuk orang beruntung, semoga bisa menjadi penulis yang andal, seperti Bu Rita Wati yang mempunyai segudang prestasi.
![]() |
Bu Rita Wati dengan kata-kata bijaknya |
![]() |
Prestasi Rita Wati, S.Kom |
Bu Rita Wati, awalnya hanya seorang guru biasa, berangkat sekolah mengajar di sambi tugas sebagai Operator Dapodik. Berkat mengenal kelas BM yang diprakarsai oleh Om Jay, Beliau ketagihan dan alhamdulillah dapat membuahkan hasil berupa karya buku, hingga bisa duet bareng Prof.Richardus Eko Indrajit dan meraih juara blog dan Guru Inspiratif Terbaik Kemendikbudristek tahun 2021. Semoga nular prestasinya, saya pun harus merasa ketagihan untuk menulis, menulis dan menulis sampai dapat menerbitkan buku.
Di awali dengan dua pertanyaan, Bu Rita mulai memberikan materi. Pertanyaan pertama, Apa tujuan mengikuti kelas Belajar Menulis? Dari sembilan yang menjawab intinya tujuan mengikuti kelas BM ini ingin bisa menulis hingga menerbitkan buku dan terpampang nama kita dalam sebuah cover. Jawaban saya juga tak jauh beda, walau hanya dalam hati, yakni ingin menjadi penulis yang bermanfaat bagi siapa pun yang membaca tulisan saya, oleh karena itu, supaya semakin banyak yang membaca tulisan saya, tentunya harus dalam bentuk buku.
Sedangkan pertanyaan kedua, Apa yang harus dilakukan untuk mewujudkan tujuan tersebut? Jawabannya, jika memiliki tujuan untuk bisa menulis dan menerbitkan buku solo dan cara mewujudkannya berlatih, mencoba, menulis dan menulis. Untuk mewujudkan mimpi menjadi seorang penulis adalah banyak-banyaklah membaca sehingga akan menemukan ide untuk menulis. Membaca itu tidak mesti harus membaca buku akan tetapi membaca kejadian misalkan mengalami suatu peristiwa yang bahagia atau sedih kemudian dituangkan ke dalam tulisan maka kita sudah berlatih menjadi seorang penulis. Tinggal nanti ketika sudah terbiasa menulis tulisan tersebut bisa diarahkan kedalam bentuk cerpen ataupun novel.
Rahasia Menulis dan Menerbitkan Buku dan berprestasi
- Tentukan dulu apa tujuan/motivasi kita menulis, apa hanya sekadar mau belajar, hobi, atau karena keterpaksaan salah satu persyaratan naik pangkat, bisa jadi karena ingin mendapatkan uang. Semua motivasi yang saya sebutkan baik tidak ada salahnya
- Setelah menentukan motivasi hal selanjutnya mulai menulis, menulis apa saja yang ada di dalam pikiran kita, tentang lingkungan sekitar, tentang siswa, tentang binatang kesayangan, hal-hal yang disenangi atau dikuasai.
- Tuangkan semua ide yang ada ‘tunda dulu’ untuk mengedit tuntaskan semua ide dalam tulisan hingga selesai..
- Latih menulis setiap hari dimulai dari 100 kata kemudian meningkat 150 kata naik lagi menulis pentigraf (menulis tiga paragraf) hingga pada akhirnya bisa menulis 1000 kata perhari.
- Lakukan setiap hari
- Setelah semua terbiasa mulai tingkatkan dengan membuat peta konsep atau TOC jika tulisan yang kita buat ingin dijadikan sebuah buku.
- Mulailah join menulis Buku Antologi (Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan kepercayaan diri menjadi seorang penulis).
Setelah tujuh point di atas telah di kerjakan, tidak perlu menunggu lama akan lebih cepat menerbitkan buku sendiri dan menjadi seorang penulis.
Untuk meraih prestasi kita tinggal memberanikan diri saja untuk ikut serta dalam kompetisi menulis, seperti lomba blog, essay, cerpen dll.
Awal-awal kalah tidak masalah semua berawal dari kekalahan yang pasti jangan pernah menyerah karena banyak pembelajaran yang akan kita dapati kalau kita selalu memperhatikan tulisan para pemenang.
Selanjutnya agar tulisan menjadi lebih berkualitas, enak dibaca, maka harus memperhatikan kaidah-kaidah dasar penulisan.Berikut kaidah dasar penulisan (Ini berdasarkan pengalaman Bu Rita ketika menjadi kurator/editor untuk penulis pemula kesalahan-kesalahan dasar yang sering muncul ):
- Penggunaan huruf besar dan kecil yang tidak tepat. (bisa jadi karena buru-buru dalam menulis)
- Paragraf panjang-panjang. (usahakan paragraph tidak melebih dari 10 kalimat dalam 1 paragraf. Terlebih kalau di blog usahakan: hanya 5-7 baris saja
- Penggunaan tanda baca seperti (titik, koma, titik dua, setrip-tanda petik dsb).
- Kata baku. (bisa install KBBI V)
- Buang kata-kata yang tidak efektif.
- Penggunaan istilah asing yang sering keliru / cari referensi yang benar sehingga tulisan kita berkualitas
- Penggunaan kata depan di yang sering keliru dipisah atau disambung
- Sebenarnya itu adalah kesalahan dasar saja tapi sebaiknya jika sedang menulis tuangkan saja semua ide sampai selesai setelah itu baru dibaca ulang dan lakukan pengeditan.
Bagaimana jika muncul rasa malas saat menulis? bagaimana caranya memelihara rasa ingin terus menulis? Bagaimana pula jika ingin tulisan kita bisa dijadikan sebuah buku? Berikut jawaban yang dijelaskan oleh narasumber. hilangkan mute malas menulis dengan kembali ke tujuan awal, masih ingin menjadi penulis atau tidak? masih ingin punya karya atau tidak? Jika ingin selalu bahagia dan serasa ingin menulis adalah tetap berada di komunitas belajar menulis. Tuangkan ide tulisan, posting ke dalam blog, jika sudah banyak tinggal bukukan dan cari penerbit.
Dalam kegiatan menulis sangat penting untuk mengelola waktu, supaya tetap stabil dan selalu bersemangat membuat tulisan setiap hari. Jangan menunda-nunda jika ide datang langsung dituangkan bisa dalam point-point penting atau dituangkan langsung dituntaskan menjadi sebuah tulisan. Jika bepergian, usahakan mencatat poin-poin yang menarik selama perjalanan dan membuat dokumentasi untuk membantu dalam menuangkan ide, jika lupa.
Untuk membuat sebuah buku, langkah pertama memilih tema apa yang akan dituliskan, kemudian membuat TOC.
Saya kagum dengan Resumenya, ayo jangan kendor untuk menulis
BalasHapusSemangka
BalasHapusPaket komplit
BalasHapus