Sabtu, 06 Agustus 2022

Mengapa Saya Memilih SDN 012 Surya Indah?

 

Sambutan Kepala sekolah

    Berbeda dengan Jum'at sebelumnya, pagi ini anak-anak berkumpul di lapangan. Duduk di atas terpal yang telah digelar oleh panitia. Hari ini sekolah kami mengadakan santunan untuk anak yatim piatu. Ternyata program ini telah rutin dilaksanakan setiap tahun, tepatnya pada tahun baru Hijriyah di bulan Muharram. 

    Sebagai guru yang baru enam bulan bergabung, sangatlah terpukau dan takjub dengan kegiatan tahunan ini. Bukan hanya itu, saya sangat bersyukur bisa kembali bertugas di SDN 012 Surya Indah, setelah dua belas tahun sejak diangkat pegawai negeri merantau ke kecamatan lain. Mengapa saya kembali meminta untuk mutasi ke SD ini? Tentunya ada alasan tersendiri, selain sekolahnya besar juga para pendidik dan tenaga pendidiknya sangat berkesan bagi saya. Dulu, waktu masih honor selama sepuluh tahun, saya mengabdi di SD ini, banyak kenangan manis dan pengalaman yang sangat berharga. Karena di sinilah saya belajar menjadi pendidik yang bukan sekedar mengajar, melalui teladan para senior seperti Umi Puan, Pak Haji Sanuri, Bunda Iin, Mba Tri dan Ma Yun panggilan kesayangan saya. Mereka telah banyak mewarnai jiwa guru saya dalam pengabdian yang tulus, sampai menjadi pegawai negeri. Terutama Bu Eliwati sebagai kepala sekolah di zaman saya masih menjadi guru honor, selalu memberikan motivasi dan semangat agar tetap menjadi guru yang baik.

    Kegiatan hari ini, berjalan dengan lancar, semua guru bekerja sama dan menjalankan tugasnya sesuai posisinya masing-masing. Bunda Parida sebagai ketua panitia, telah mengingatkan seminggu sebelum pelaksanaan. Bahwa setiap siswa tanpa terkecuali walaupun bukan muslim tetap diminta kerelaannya untuk menyumbangkan uangnya setiap hari sampai hari pelaksanaan santunan. Sementara siswa yang akan menerima santunan ada sebanyak 18 orang, baik muslim maupun non muslim . Pada hari H-nya, semua guru, kepala sekolah dan tenaga kependidikan juga diminta sumbangsihnya untuk menginfakkan hartanya. Kemudian siswa juga diminta membawa makanan ringan, baik yang dibuat sendiri oleh orang tuanya atau beli di warung. Setiap makanan yang dibawa siswa, dibagi dua terlebih dahulu untuk dimakan oleh siswa tersebut, sebagian lagi dikumpulkan untuk dibungkus dan diberikan kepada anak yatim piatu.

    Acaranya sangat sederhana tetapi menyentuh perasaan, diawali dengan pembukaan oleh protokol yang dibawakan oleh siswa. Dan semua petugas baik pembaca Al-Qur'an, penceramah dan  pembaca sholawat serta pengiringnya pemukul rebana adalah siswa. Kecuali sambutan oleh kepala sekolah, dan ceramah inti yang disajikan oleh Pak Haji Sanuri sekaligus do'a penutup. 

    Semua siswa bergabung, baik muslim dan non muslim. Karena ini bukan acara khusus untuk siswa muslim saja, melainkan untuk semua siswa untuk turut menggembirakan kawan-kawannya yang telah tidak memiliki orang tua lagi. Ada yang sudah tidak memiliki keduanya, ada juga yang  hanya memiliki ibunya saja, atau hanya memiliki ayahnya saja.

   

    Acara inti dari kegiatan hari ini adalah pemberian santunan yatim piatu, anak-anak yang akan diberikan santunan berbaris di depan. Dimulai oleh kepala sekolah, semua siswa yatim piatu menerima amplop dan juga bingkisan. Dilanjutkan oleh guru-guru dan tenaga kependidikan, satu per satu siswa disalami, dicium dan dibelai kepalanya. Tidak ada seorang pun yang tidak meneteskan air matanya. termasuk seluruh siswa yang hadir di acara tersebut. Apalagi diiringi rebana dan bacaan sholawat yang dipandu Bunda Parida, Umi Puan, Bunda Handayani juga Bunda Robinah. 

    Semuanya menangis, melebur menjadi satu, antara perasaan suka dan duka. Suka karena semua pada hari ini diberikan kesempatan untuk berbuat baik, memberikan yang terbaik untuk anak-anak yatim piatu. Dukanya, melihat kesedihan anak-anak yatim piatu tersebut, yang mungkin dalam hati mereka ada kerinduan yang mendalam kepada orang-orang yang dicintainya. Kerinduan yang tak bertepi, yang tak mungkin bisa bertemu lagi di alam fana ini.

    Hanya do'a kalianlah, anak-anakku, sebagai pengobat rindu, semoga mereka di sana tenang dan berbahagia. Jadilah kalian sebagai pelita dan penolong di alam kuburnya, dengan menjadi anak yang sholeh sebagai penyelamat mereka kelak di kehidupan akherat.

    Lancarnya acara santunan pada Jum'at ini tak lepas dari turun tangannya Bapak Kepala Sekolah. Beliau sangat mensupport dan memberikan dukungan terutama dengan sarana prasarana dari sekolah. Dan selama yang saya tahu dengan kepemimpinan beliau, yang disegani semua guru-guru dan tenaga kependidikan, menjadikan sekolah ini tetap harum namanya. Semua anggota sekolah selalu bahu membahu menerapkan peraturan yang telah disepakati, saling mengingatkan jika salah satu ada yang terlupa. Kerukunan antar warga sekolah selalu terjaga, saling membantu dan meghargai. Terima kasih, Pak, telah bersedia menerima saya sebagai bagian dari keluarga besar SDN 012 Surya Indah. Semoga Allah SWT yang membalasnya dan semua kebaikan yang Bapak berikan menjadi ladang jariyyah. Aamiin.



    

    Sekolah Dasar Negeri 012 Surya Indah merupakan sekolah pavorit bagi warga sekitar, buktinya pada waktu penerimaan siswa baru, pada hari pertama pendaftaran saja sudah ditutup, karena yang mendaftar suadah melebihi kuota yang diberikan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten. Sehingga dengan terpaksa banyak pendaftar yang ditolak, walaupun banyak diantaranya yang memaksa, tetapi oleh panitia penerimaan peserta didik baru, diarahkan ke sekolah yang masih mau menampung siswa baru. Melihat itu, saya semakin tergugah untuk menjadi guru yang lebih baik lagi, karena ternyata banyak masyarakat yang mempercayai anaknya untuk belajar di sekolah ini. 

    Jangankan anak-anak yang lebih memilih SDN 012 Surya Indah untuk tempat belajarnya, saya pun sebagai guru lebih memilih SD ini, karena selain jarak yang lebih dekat dengan tempat tinggal juga kebetulan di sekolah ini sedang membutuhkan guru sebagai pengganti guru yang mutasi keluar daerah. Pucuk dicinta ulam pun tiba, saya kembali mengajar di SD lama tempat saya menghonor dan suami kembali dipercaya untuk menjadi imam masjid di Desa Sidomukti. Rumah yang saya tempati pun merupakan inventaris masjid, rumah untuk imam masjid. Semoga di sekolah dan di mana pun saya berada, bisa menjadi manfaat bagi siapa pun, bekerja bukan semata-mata mencari uang tapi keridhoan Allah SWT. Insya Allah di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUKAN PADA PANDANGAN PERTAMA

 Karya : Ai Sumarni      Akhirnya, hari yang ditunggu-tunggu tiba, kami sudah berkumpul di rumah Ujang, yang ditunjuk sebagai ketua panitia ...