Kamis, 13 April 2023

BUKAN PADA PANDANGAN PERTAMA

 Karya : Ai Sumarni

    Akhirnya, hari yang ditunggu-tunggu tiba, kami sudah berkumpul di rumah Ujang, yang ditunjuk sebagai ketua panitia reuni. Hari ini kami akan mengadakan reuni kelas tiga semasa SMA, tempat pelaksanaannya di rumah Wulan yang berada di Desa Cidopang. Sengaja kami memilih rumah Wulan, karena Wulan baru beberapa hari melahirkan anaknya, jadi sekalian menjenguknya.

     “Yat, nanti kita mampir dulu ya, ke toko baju bayi!” Kata Gesa sambil menggandeng tanganku.

     “Baru mau belanja atau tinggal ambil saja?” Aku balik bertanya.

     “Tinggal ambil, kemarin aku sudah pesan, dan minta langsung dibungkus. Isinya itu, handuk, selimut dan baju-baju bayi. Wulan pasti senang, ya.”

     “Alhamdulillah, pasti senang, lah, kita pun sudah lama ingin jumpa Wulan. Untung kawan-kawan setuju, ya, kalau reuni pertama kita diadakan di rumah Wulan.”

     Jam tanganku sudah menunjukkan pukul sembilan, namun, cuaca agak mendung, matahari enggan menampakkan dirinya. Kami bersiap-siap untuk melakukan perjalanan, semua peserta reuni memakai celana panjang, karena selain jalan yang akan ditempuh lumayan jauh juga sekitar 1500 meter hanya bisa ditempuh sepeda motor dan jalan kaki. Aku pernah ke sana, waktu ngantar Wulan pindah setelah menikah. Mobil hanya sampai di terminal, setelah itu dilanjutkan dengan naik ojeg atau jalan kaki. Aku lebih memilih jalan kaki, ngeri melihat jalanan yang menurun dan masih tanah.

       Hujan rintik-rintik membasahi kampung Cidopang, jalanan menjadi licin dan becek.  Namun, kami tetap melangkahkan kaki menelusuri jalanan yang menurun, aku sempat tergelincir beberapa kali, kawan yang membantu pun turut terjatuh. Semuanya tidak ada yang memakai alas kaki, sandal, sepatu ditenteng, pengalaman yang mengasyikkan. Sesekali diselingi tertawa bila ada yang jatuh, apalagi jika melihat kaki sudah belepotan lumpur.

     “Cape juga, ya, masih jauh ga, sih, rumah Wulannya?” Tanya Imah.

     Kulihat Imah menghentikan langkahnya, lalu memandang sekeliling, heran mungkin, kalau hanya ada beberapa rumah penduduk, itu pun hanya di sebelah kiri jalan, sedangkan sebelah kanan sejauh mata memandang hanya pemandangan yang indah yang terlihat, banyak pepohonan di bawah sana.

     “Yat, lihat gunung itu indah sekali,” seru Imah. “Aku suka pemandangannya.”

     “Iya, Mah, pantesan Wulan betah di sini, pemandangannya indah dan masih asri,” kata Gesa.

     “Suaminya kan, tinggal di sini,” ujarku. “Wajarlah, dia harus ikut suaminya.”

     “Suaminya Wulan itu, ustadz di kampung ini, ya, kata Ujang, walaupun masih muda, tetapi sangat disegani.” Alfat yang dari tadi diam ikut nimbrung.

     “Enggak nyangka, ya, kalau Wulan yang dulu kita ejek enggak bakal punya suami, eh, malah dia duluan yang sudah nikah, sudah punya anak lagi,” kata Imah sambil tertawa. “Saya yang pacaran sudah lama, masih gini-gini aja.”

     “Kita kan, masih kuliah, kalau Wulan, dengarnya sih cuma sampai D1 saja,” kata Gesa.

     “Gimana ceritanya sih, kok, bisa cepat nikah, padahal dia, kan, enggak pernah pacaran, mustahil rasanya,” bisik Imah sambil melirik padaku.

     Aku hanya tersenyum, semua kisah Wulan dari mulai perkenalan sampai menikah, aku mengetahuinya.

     Tak terasa kami sudah sampai depan rumah Wulan, lumayan besar kalau dibandingkan rumah sekitarnya. Halamannya luas ditumbuhi rumput hijau, depan rumahnya berdiri sebuah masjid besar. Masih ada ibu-ibu yang duduk di dalam masjid itu, mereka tampaknya habis mengikuti pengajian rutin. Terlihat seseorang keluar dari masjid, pakai sarung dan koko putih, di lehernya terlilit sorban hijau. Dan kuhafal betul, kalau itu suaminya Wulan.

     “Assalaamualaikum, teman-temannya Wulan, ya?” Lelaki itu menyapa kami sambil tersenyum, tangannya terulur ke arah Ujang.

     “Waalalikum salam, betul, Bang, kami kawannya Wulan waktu SMA,” kata Ujang dengan cekatan menyambut tangan lelaki itu.

     “Oh, silakan, masuk, Wulannya di dalam, sudah menunggu dari tadi,” kata Bang Rohman.

     “ Ganteng juga, ramah lagi, pantaslah kalau disegani,” bisik Gesa.

      Sebelum masuk ke rumah Wulan, kami dipersilakan untuk membersihkan kaki terlebih dahulu di samping rumahnya. baju yang terkena lumpur pun ikut dibasuh. Untung bajuku cuma bagian bawah saja yang kotor. Satu per satu kami masuk rumah, semua kawan yang laki-laki bersalaman dengan ustadz Rohman, yang perempuan juga bersalaman tetapi tidak bersentuhan.

     Di ruang tamu, telah tersaji jamuan yang ditata dengan rapi, makanan dan minuman tradisional. Kami dipersilakan duduk dan memakan hidangan, semua yang tersedia masih hangat. Cocok sekali dengan suasana yang dingin, ingin rasanya segera menikmatinya. Namun, aku menuju pojok ruangan itu, kulihat sosok wanita yang semasa SMA menjadi kawan akrabku, Dia tersenyum lebar dan memelukku.

     “Sudah lama, kita tidak berjumpa, ya, Wulan.” Ujarku sambil memegang tangannya erat-erat.

     “Lan, maafin aku ya, waktu kamu nikah, aku enggak bisa datang. Oleh karena itulah, kami sepakat mengadakan reuni pertama ini di rumahmu,” kata Imah sambil memeluk Wulan.

     Tak lama kemudian, acara akan segera dimulai, Ujang meminta kami duduk. Sambil menikmati hidangan, ketua rombongan memberikan kata sambutan, dilanjutkan sambutan tuan rumah yang diwakili suami Wulan sekaligus do’a. Acara intinya ramah tamah dan penyerahan kado buat anaknya Wulan.

      Sengaja aku duduk tidak jauh dari Wulan, supaya bisa bercerita banyak.  Gesa dan Imah pun ikut nimbrung karena mereka masih penasaran dengan kisahnya Wulan yang menikah muda. Sesekali obrolan kami diselingi tawa, namun, kami tak bisa berlama-lama, hari sudah mulai mendung, kami berpamitan pada Wulan dan keluarganya. Pertemuan singkat yang mengesankan, karena kami yang sudah berjauhan, bisa berkumpul lagi di acara reuni ini.  

    Dalam perjalanan pulang, kawan-kawan masih tak percaya dengan yang dialami Wulan.

    “Masa sih, di zaman yang sudah modern ini, masih ada pernikahan tanpa didahului dengan pacaran,” ujar Gesa.

     “Iya, ya, bukan zamannya Siti Nurbaya lagi, yang masih harus dijodohkan oleh orang tua,” ucap Imah. “Kalau aku, sih, enggak mau.”

     “Tapi, kan, kalau Wulan bukan seperti Siti Nurbaya,” kataku. “Dia kenal dengan suaminya saat ada acara pengajian remaja masjid, aku tahu ceritanya.”

     “Ha, Yati, curang, kok, enggak cerita sama kita, ya, Sri,” ujar Gesa. “Ceritakanlah, Yat, aku penasaran, nih, ingin tahu kisah cintanya Wulan.”

     “Baiklah, dari mulai perkenalannya dulu, ya,” kataku. “Biasanya muncul perasaan cinta itu pada pandangan pertama, ya, Mah, tapi Wulan lain, ha ha ha.”

     “Jadi tambah penasaran, lanjut dong ceritanya, Yat,” kata Imah.

     “Malam itu, aku dan Wulan ikut rombongan remaja masjid Nurul Huda menghadiri pengajian rutin di kampung Sinagar. Pada saat acara pembacaan wahyu Illahi, seorang pemuda berwajah brewok maju ke podium. Kulihat Wulan lebih banyak memperhatikan sekitar ruangan masjid ketimbang melihat siapa yang ada di atas mimbar.”

     “Terus, terus, gimana, kok, bisa sampai jadian?” Gesa penasaran.

     “Ternyata Wulan tertarik mendengar suara pemuda itu yang merdu, padahal aku tahu Wulan tak begitu memperhatikannya. Tetapi, setelah mendengar suaranya, katanya mulai berdesir hatinya, dan muncul rasa kagum pada sosok yang awalnya kurang menarik baginya. Pada saat itu, aku bilang ke Wulan, kalau yang jadi qori tadi itu, Ustaz Rohman, dari Kampung Cidopang, yang sering aku ceritakan padanya. Tahu, enggak, Wulan kelihatan kaget, dia tidak menyangka bakal ketemu di masjid itu. Ustaz muda yang suaranya merdu, juga bersahaja. Banyak ibu-ibu yang ingin mengambilnya menjadi menantu mereka, tetapi Ustaz Rohman masih belum menemukan calon istri yang sesuai. Wulan juga sempat ingin berkenalan dengan ustaz Rohman, tetapi masih ada rasa malu yang menghalanginya untuk melakukan itu. Namun, setelah perkenalannya di masjid itu, ternyata berlanjut. Ustaz Rohman datang melamar Wulan. Tidak sampai sebulan setelah lamaran itu, Wulan melangsungkan pernikahannya.”

     “Oh, enggak lama, enggak pacaran pula, gimana nanti kalau enggak cocok, ya?” Tanya Sri, sambil pindah duduk ke dekatku.  

     “Walaupun enggak pacaran, sebelum acara lamaran, kan, ada proses ta’aruf dulu. Kebetulan ayahnya Wulan pengurus masjid Nurul Huda, setelah mengetahui anaknya suka pada Ustaz Rohman, ayahnya mendatangi keluarga Ustaz Rohman, dan menceritakan kalau anaknya telah siap untuk menikah dan pilihannya pada Ustaz Rohman. Ternyata Ustaz Rohman bersedia dan juga menyukai Wulan sejak perkenalan waktu di masjid itu.” Aku berhenti sejenak. ”Kalau bagi kita, sih, pasti aneh, tapi, ya, begitulah, ternyata proses yang dijalani Wulan seperti itu, buktinya sampai mempunyai anak, tetap bahagia kelihatannya, kan?”

      “Jadi, cinta pertama Wulan bukan karena pandangan pertama, ya, melainkan pendengaran pertama, ha, ha,” ujar Gesa sambil tertawa.

     Kami pun ikut tertawa, membayangkan kisah Wulan, si gadis berkerudung lebar, julukan Wulan waktu di SMA.

 

Pelalawan, 8 Juli 2022



Senin, 31 Oktober 2022

Berawal dari Tugas Akhir Level 4 PembaTIK 2022

Bismillah, mengawali perjalanan dalam melaksanakan kegiatan di level 4 pembaTIK 2022 adalah ungkapan rasa syukur dengan diberikan kesempatan untuk lolos dari level 3 dan bergabung dengan tiga puluh besar sahabat rumah belajar dari provinsi Riau. Masuk ke dalam nominasi tiga puluh seprovinsi merupakan suatu rezeki tak terduga dan kebanggaan tersendiri karena di tahun ini di mulai level 1 sampai dengan level 4 bisa ditempuh dengan lancar.

https://belajarmenulisgurusd.blogspot.com/2022/10/coaching-pembatik-level-4-tahun-2022.html

Namun, di level 4 ini, ternyata tantangannya tidak semudah yang dibayangkan, karena peserta harus berbagi dan berkolaborasi untuk mensosialisasikan platform rumah belajar dan platform merdeka mengajar. Besar harapan, saya bisa melaksanakan kegiatan dengan maksimal dan siap menyukseskan pembaTIK level 4 2022. Oleh karena itu, sebagai peserta yang belum banyak pengalaman terutama dalam hal publik speaking, perlu banyak waktu untuk beradaftasi agar bisa melaksanakan tugas dengan baik. 


Sebagaimana action plan yang saya buat, bahwa telah direncanakan pada hari Senin, tanggal 24 Oktober 2022 adalah meminta izin kepada kepala sekolah untuk melakukan sosialisai praktik baik dan inovasi pembelajaran dengan pemanfaatan portal Rumah Belajar baik di sekolah sendiri maupun di sekolah lain. Akan tetapi karena pada hari itu kepala sekolah ada pertemuan di kantor Bupati, maka belum terlaksana. Sementara itu saya mempunyai tugas sebagai proktor dalam pelaksanaan ANBK, yang berlangsung selama dua hari, yaitu Senin dan Selasa.

Pada hari Selasa, tanggal 25 Oktober 2022 barulah bisa berjumpa dengan kepala sekolah ketika beliau memantau kegiatan ANBK. Kesempatan itu tidak saya sia-siakan, kepada beliau saya sampaikan bahwa saya termasuk peserta pembaTIK level 4 yang mempunyai tugas untuk melakukan kegiatan sosialisasi portal rumah belajar dan platform merdeka mengajar. Jika memungkinkan, rencananya mau mengadakan sosialisasi kepada guru-guru juga kepada siswa.


Pada hari yang sama, sambil menunggu pergantian waktu dari sesi 1 ke sesi 2, saya sempatkan untuk mengenalkan portal rumah belajar kepada guru-guru dan siswa di ruang pustaka yang dipakai sebagai tempat pelaksanaan ANBK. Guru-guru yang ada di ruangan itu bersedia dan sangat antusias untuk mendownload dan mempelajari portal rumah belajar, menurut mereka baru tahu kalau ada platform yang sangat bermanfaat untuk pembelajaran di kelas. Saya pun memberikan peluang kepada mereka untuk belajar lebih lanjut lagi di lain waktu.



Demikian juga kepada siswa, sambil menunggu giliran untuk melaksanakan ANBK, saya sempatkan mengenalkan platform rumah belajar. Kepada mereka saya perlihatkan bahwa didalam portal rumah belajar terdapat fitur utama dan fitur pendukung. Salah satu fitur utamanya adalah sumber belajar yang bisa mereka manfaatkan untuk menambah pengetahuan di luar materi yang diberikan oleh guru. Saya tanamkan kepada mereka bahwa belajar bisa di mana saja, kapan saja dan dengan siapa saja. Mereka sangat takjub dan terheran-heran ketika saya tunjukkan sumber belajar dimana siswa dapat memilih materi dan mengerjakan soal yang bisa mereka manfaatkan untuk latihan di rumah.

                           


Hari Rabu, 26 Oktober 2022 sesuai dengan janji saya kepada siswa kelas 5 untuk mengenalkan fitur rumah belajar di handpone, maka siswa disarankan membawa HP ke sekolah. Terlebih dahulu saya meminta izin kepada orang tua siswa melalui grup kelas bahwa untuk hari ini saja siswa diperbolehkan membawa HP. Hampir semua siswa memiliki HP pribadi, sehingga memudahkan saya untuk meminta kepada siswa untuk mendownload portal rumah belajar. Dengan portal rumah belajar siswa bisa belajar secara mandiri.


Hari-hari selanjutnya, saya tidak bisa melaksanakan kegiatan seperti yang sudah digambarkan dalam action plan. Seperti sosialisasi ke sekolah lain, saya merasa ragu untuk melaksanakannya, karena baik secara lisan maupun tulisan saya belum minta izin ke kepala sekolah yang bersangkutan juga kepada koordiator wilayah. Selain itu, untuk berbicara di depan publik masih belum siap. Apalagi dengan waktu yang sangat singkat, di mana saya harus menguasai materi secara maksimal dan menyampaikannya kepada guru-guru yang tidak sedikit, khawatir hasilnya tidak maksimal maka saya hanya melaksanakan kegiatan di sekolah sendiri saja.

Untuk ke depannya setelah saya mengetahui kegiata di level 4 seperti ini, bahwa semua peserta harus bisa berbagi dan berkolaborasi, maka saya akan berusaha untuk belajar berbicara di depan umum. Selama ini saya aktif mengikuti pelatihan, hanya sebagai penyimak, dan jika ada tugas selalu berusaha untuk mengerjakan. Rata-rata semua tugas hanya berkisar tentang pembuatan media pembelajaran, lain dengan di level 4 pembaTIK ini, sungguh luar biasa, sebenarnya kesempatan saya untuk belajar tampil, tetapi rasa kurang percaya diri masih mengalahkan niat baik untuk berubah. Tetapi, saya tidak akan jera untuk mencoba di lain kesempatan terutama belajar publik speaking.

Semoga dengan diawali dari tugas level 4 PembaTIK ini membuat diri saya untuk selalu belajar dan berinovasi dalam perubahan baik untuk diri sendiri maupun orang lain. 

“Belajar bukan hanya kewajiban pelajar, sebagai pengajar pun harus belajar menyesuaikan dengan eranya”


Sabtu, 22 Oktober 2022

Coaching PembaTIK Level 4 Tahun 2022

 Malam Minggu ini tepatnya tanggal 22 Oktober 2022, kami para SRB mengikuti kegiatan coaching pembaTIK level 4 bersama Pusdatin, Duta Rumah Belajar (DRB) dan Sahabat Rumah Belajar (SRB). Acara dimulai sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan, yaitu pukul 19.30 WIB. Walaupun belum lengkap, masih kurang beberapa orang peserta, acara tetap dilanjutkan.

 Pak Zainuddin Nasution dari Pusdatin, membuka acara dan memberikan arahan kepada peserta untuk tetap semangat sehingga dapat menyelesaikan tugas sebagai SRB dengan maksimal. Adapun kegiatan malam ini adalah  presntasi action plan yang telah dibuat para peserta pembaTIK level 4. Bertindak sebagi moderator adalah Ar Nadi , membuka kegiatan dan memberikan kesempatan kepada SRB untuk mempresentasikan action plannya dalam waktu 5 manit.

 
 Moderator menyebutkan bahwa peserta aakan ditunjuk secara acak, tetapi ternyata setelah saya perhatikan SRB yang sudah disebutkan namanya semua berawalan A. Sedangkan nama saya pun berawalan A. Dengan hati yang dag dig dug, saya mempersiapkan diri ketika dipanggil telah siap tampil. Termasuk bagaiman cara menshare creen, karena jujur saya belum pernah melakukan presentasi melalui zoom atau Gmeet. Sambil menunggu giliran, saya sempatkan berselancar dan bertanya sama google, bagaimana cara menshare creen file di Gmeet, setelah ketemu lalu catat.
 
 Tapi apalah mau dikata, ketika giliran saya untuk presentasi dan saya mempraktekkan apa yang telah saya tulis tadi, setelah saya klik tombol tanda share creen terus memilih seluruh layar anda, hanya kata cancel yang berwarna biru, akhirnya saya gagal untuk berbagi dan dilanjutkan dengan peserta lain. Saya akui, masih harus banyak belajar terutama yang berkaitan dengan digital. Dan sebenarnya pada kegiatan presentasi inipun adalah kesempatan saya untuk belajar publik speaking. Namun, karena terkendala pengetahuan yang minim tadi, akhirnya saya hanya memperhatikan dan belajar dari SRB lain, bagaimana mereke berpresentasi.

 Sambil menunggu giliran dipanggil lagi, saya mencoba belajar melalui tab lain, membuka gmeet mencoba dan belajar sendiri di ruang rapat sendiri. Atas saran Pak Anang yang merupakan SRB dari Riau juga, akhirnya saya berhasil melakukan share creen, dan ternyata kesalahannya kenapa tidak muncul warna biru di berbagi, karena saya belum mengklik gambar yang ada ditengahnya. Alhamdulillah, dapat ilmu lagi semoga ke depannya telah terampil lagi.




  Berhubung waktu yang sudah menunjukkan pukul 21.30, moderator meminta maaf tidak bisa menampilkan seluruh peserta untuk tampil, dan termasuk saya tentunya. Satu pelajaran berharga buat saya, untuk selalu mempersiapkan diri dalam segala hal, baik itu pengetahuan maupun keterampilan. Kegiatan apa yang sedang kita ikuti, berarti kita harus bisa menyesuaikan diri agar tidak ketinggalan dan dapat maksimal dalam menjalankan kegiatan tersebut.

 Seperti pesan Pak Zainuddin di penutup acara malam ini, tugas SRB tidaklah hanya mengenalkan apa yang telah kita pelajari, baik itu mengenai portal Rumah Belajar maupun Platform Merdeka Mengajar dan apapun itu bentuknya, yang terpenting adalah bagaimana kita mengimplementasikan apa yang telah kita pelajari tersebut.

  Di penghujung acara, Pak Zainuddin pun berpesan kepada seluruh peserta pembaTIK level 4 agar mempersiapkan bahan pendukung sosialisasi yang lebih baik berupa spanduk atau benner, tidak sekedar flyer. Kemudian, Beliau juga meminta kepada para SRB untuk membuat vlog dan menulis di blog itu berjalan seiring pada saat kegiatan pembaTIK level 4 ini dimulai. 

  Tips level 4 malam ini: 

Buat blog dan kirim alamat blognya ke LMS sedini mungkin.. 
tidak perlu nunggu tgl 31 oktober, 
seterusnya tinggal update konten dan review desainnya 
(chat dari Pak Andi di Grup PembaTIK level 4)

Terima Kasih.

Sabtu, 06 Agustus 2022

Mengapa Saya Memilih SDN 012 Surya Indah?

 

Sambutan Kepala sekolah

    Berbeda dengan Jum'at sebelumnya, pagi ini anak-anak berkumpul di lapangan. Duduk di atas terpal yang telah digelar oleh panitia. Hari ini sekolah kami mengadakan santunan untuk anak yatim piatu. Ternyata program ini telah rutin dilaksanakan setiap tahun, tepatnya pada tahun baru Hijriyah di bulan Muharram. 

    Sebagai guru yang baru enam bulan bergabung, sangatlah terpukau dan takjub dengan kegiatan tahunan ini. Bukan hanya itu, saya sangat bersyukur bisa kembali bertugas di SDN 012 Surya Indah, setelah dua belas tahun sejak diangkat pegawai negeri merantau ke kecamatan lain. Mengapa saya kembali meminta untuk mutasi ke SD ini? Tentunya ada alasan tersendiri, selain sekolahnya besar juga para pendidik dan tenaga pendidiknya sangat berkesan bagi saya. Dulu, waktu masih honor selama sepuluh tahun, saya mengabdi di SD ini, banyak kenangan manis dan pengalaman yang sangat berharga. Karena di sinilah saya belajar menjadi pendidik yang bukan sekedar mengajar, melalui teladan para senior seperti Umi Puan, Pak Haji Sanuri, Bunda Iin, Mba Tri dan Ma Yun panggilan kesayangan saya. Mereka telah banyak mewarnai jiwa guru saya dalam pengabdian yang tulus, sampai menjadi pegawai negeri. Terutama Bu Eliwati sebagai kepala sekolah di zaman saya masih menjadi guru honor, selalu memberikan motivasi dan semangat agar tetap menjadi guru yang baik.

    Kegiatan hari ini, berjalan dengan lancar, semua guru bekerja sama dan menjalankan tugasnya sesuai posisinya masing-masing. Bunda Parida sebagai ketua panitia, telah mengingatkan seminggu sebelum pelaksanaan. Bahwa setiap siswa tanpa terkecuali walaupun bukan muslim tetap diminta kerelaannya untuk menyumbangkan uangnya setiap hari sampai hari pelaksanaan santunan. Sementara siswa yang akan menerima santunan ada sebanyak 18 orang, baik muslim maupun non muslim . Pada hari H-nya, semua guru, kepala sekolah dan tenaga kependidikan juga diminta sumbangsihnya untuk menginfakkan hartanya. Kemudian siswa juga diminta membawa makanan ringan, baik yang dibuat sendiri oleh orang tuanya atau beli di warung. Setiap makanan yang dibawa siswa, dibagi dua terlebih dahulu untuk dimakan oleh siswa tersebut, sebagian lagi dikumpulkan untuk dibungkus dan diberikan kepada anak yatim piatu.

    Acaranya sangat sederhana tetapi menyentuh perasaan, diawali dengan pembukaan oleh protokol yang dibawakan oleh siswa. Dan semua petugas baik pembaca Al-Qur'an, penceramah dan  pembaca sholawat serta pengiringnya pemukul rebana adalah siswa. Kecuali sambutan oleh kepala sekolah, dan ceramah inti yang disajikan oleh Pak Haji Sanuri sekaligus do'a penutup. 

    Semua siswa bergabung, baik muslim dan non muslim. Karena ini bukan acara khusus untuk siswa muslim saja, melainkan untuk semua siswa untuk turut menggembirakan kawan-kawannya yang telah tidak memiliki orang tua lagi. Ada yang sudah tidak memiliki keduanya, ada juga yang  hanya memiliki ibunya saja, atau hanya memiliki ayahnya saja.

   

    Acara inti dari kegiatan hari ini adalah pemberian santunan yatim piatu, anak-anak yang akan diberikan santunan berbaris di depan. Dimulai oleh kepala sekolah, semua siswa yatim piatu menerima amplop dan juga bingkisan. Dilanjutkan oleh guru-guru dan tenaga kependidikan, satu per satu siswa disalami, dicium dan dibelai kepalanya. Tidak ada seorang pun yang tidak meneteskan air matanya. termasuk seluruh siswa yang hadir di acara tersebut. Apalagi diiringi rebana dan bacaan sholawat yang dipandu Bunda Parida, Umi Puan, Bunda Handayani juga Bunda Robinah. 

    Semuanya menangis, melebur menjadi satu, antara perasaan suka dan duka. Suka karena semua pada hari ini diberikan kesempatan untuk berbuat baik, memberikan yang terbaik untuk anak-anak yatim piatu. Dukanya, melihat kesedihan anak-anak yatim piatu tersebut, yang mungkin dalam hati mereka ada kerinduan yang mendalam kepada orang-orang yang dicintainya. Kerinduan yang tak bertepi, yang tak mungkin bisa bertemu lagi di alam fana ini.

    Hanya do'a kalianlah, anak-anakku, sebagai pengobat rindu, semoga mereka di sana tenang dan berbahagia. Jadilah kalian sebagai pelita dan penolong di alam kuburnya, dengan menjadi anak yang sholeh sebagai penyelamat mereka kelak di kehidupan akherat.

    Lancarnya acara santunan pada Jum'at ini tak lepas dari turun tangannya Bapak Kepala Sekolah. Beliau sangat mensupport dan memberikan dukungan terutama dengan sarana prasarana dari sekolah. Dan selama yang saya tahu dengan kepemimpinan beliau, yang disegani semua guru-guru dan tenaga kependidikan, menjadikan sekolah ini tetap harum namanya. Semua anggota sekolah selalu bahu membahu menerapkan peraturan yang telah disepakati, saling mengingatkan jika salah satu ada yang terlupa. Kerukunan antar warga sekolah selalu terjaga, saling membantu dan meghargai. Terima kasih, Pak, telah bersedia menerima saya sebagai bagian dari keluarga besar SDN 012 Surya Indah. Semoga Allah SWT yang membalasnya dan semua kebaikan yang Bapak berikan menjadi ladang jariyyah. Aamiin.



    

    Sekolah Dasar Negeri 012 Surya Indah merupakan sekolah pavorit bagi warga sekitar, buktinya pada waktu penerimaan siswa baru, pada hari pertama pendaftaran saja sudah ditutup, karena yang mendaftar suadah melebihi kuota yang diberikan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten. Sehingga dengan terpaksa banyak pendaftar yang ditolak, walaupun banyak diantaranya yang memaksa, tetapi oleh panitia penerimaan peserta didik baru, diarahkan ke sekolah yang masih mau menampung siswa baru. Melihat itu, saya semakin tergugah untuk menjadi guru yang lebih baik lagi, karena ternyata banyak masyarakat yang mempercayai anaknya untuk belajar di sekolah ini. 

    Jangankan anak-anak yang lebih memilih SDN 012 Surya Indah untuk tempat belajarnya, saya pun sebagai guru lebih memilih SD ini, karena selain jarak yang lebih dekat dengan tempat tinggal juga kebetulan di sekolah ini sedang membutuhkan guru sebagai pengganti guru yang mutasi keluar daerah. Pucuk dicinta ulam pun tiba, saya kembali mengajar di SD lama tempat saya menghonor dan suami kembali dipercaya untuk menjadi imam masjid di Desa Sidomukti. Rumah yang saya tempati pun merupakan inventaris masjid, rumah untuk imam masjid. Semoga di sekolah dan di mana pun saya berada, bisa menjadi manfaat bagi siapa pun, bekerja bukan semata-mata mencari uang tapi keridhoan Allah SWT. Insya Allah di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung.

Rabu, 27 Juli 2022

Blog sebagai Sarana Pembelajaran

 Resume ke - 29

Tanggal        :

Tema            : Blog sebagai Sarana Pembelajaran

Narasumber : Nani Kusmiyati, S.PD., M.M., CTMP


Mengapa kita harus menulis di Blog? 

Ternyata jawabannya menurut narasumber malam ini yaitu Bu Nani Kusmiyati adalah bahwa menulis di blog itu seperti menulis dibuku catatan kita. Berbeda namun memiliki manfaat yang sama yaitu mengabadikan buah pikiran kita sendiri maupun pelajaran yang kita dapatkan dari sumber lain. Sumber lain itu dapat berupa buku, digital book, pengalaman orang lain maupun ilmu yang kita dapatkan dari guru kita, ketika kita masih belajar di bangku sekolah maupun kuliah.

Saat ini blog bukanlah sesuatu yang baru karena hampir setiap orang mengenal tentang blog. Bahkan bertahun-tahun yang lalu para penulis juga kaum akademia menggunakan blog untuk mengekspresikan ide, pengalaman dan ilmu yang di dapatkannya.

Blog sangat membantu mengingat kejadian-kejadian yang menarik perhatian, baik dimasa lampau atau saat ini. Masa lampau dengan dibantu dokumentasi berupa foto-foto akan mudah mengemasnya kembali menjadi sebuah cerita true story.

Sedangkan kejadian dimasa kini akan lebih mudah dituliskan di blog karena ingatan kita masih fresh untuk mengingatnya. Maka disarankan jika melihat kejadian yang menarik perhatian, maka segera tulislah di blog. Ketika hendak menulis, tidak selalu menggunakan laptop atau komputer, namun HP dapat membantu kita untuk menuliskan poin-point singkat tentang kejadian atau pengalaman yang menarik untuk diceritakan.

Setelah memiliki waktu luang barulah kita dapat menuliskannya. Bagaimana jika kita benar-benar sibuk dan tidak ada waktu menuliskan poin-poin tersebut menjadi karya yang dapat dinikmati sendiri maupun orang lain? Dan bagaimana jika tiba-tiba tidak ada mood untuk menuliskannya? Jika kendalanya sibuk sekali, sebaiknya berusaha untuk meluangkan waktu untuk menuliskannya walau hanya penjelasan satu poin saja. Kemudian dikesempatan berikutnya menulis 1 (satu) poin lagi.

Menulis tidak dapat kita lakukan ketika kita sedang mengendarai mobil dan kita berada di belakang kemudi. Akan berbeda jika menjadi penumpang maka akan lebih mudah menuliskannya di Hp selama perjalanan bekerja atau pulang. Draf tulisan pasti masih kasar, biarkan saja, yang terpenting poin-poin itu sudah ada deskripsinya. Ketika ada waktu barulah dibaca kembali untuk menyempurnakan tulisan tersebut.

Blog dapat menjadi sarana belajar, terutama belajar writing. Bagaimana menyusun kalimat yang benar dan menarik hingga menjadi paragraf per paragraf yang memiliki makna. Sebagai guru, blog dapat menjadi salah satu alternatif di dalam mengajar. Beberapa guru dapat menggunakan google form, whatsApp atau media lain namun jika media tersebut dapat saling melengkapi akan lebih bagus.

Blog dapat menjadi suatu pilihan sebagai media pembelajaran. Bagi guru blog bisa sebagai media pembelajaran bagi dirinya sendiri dengan menuliskan inovasi di dalam mengajar baik berupa teknik mengajar maupun materi ajaran. Walau sebenarnya dapat di simpan di flash disk atau laptop. Kekurangannya jika laptop atau flasdisk terkena virus maka akan sangat riskan hilangnya materi ajaran.
Blog adalah salah satu media aman untuk menyimpan materi pelajaran kita karena tidak akan terkena virus. Yang terpenting tidak lupa nama blog dan password-nya. Jika lupa password masih bisa dipulihkan melalui email atau no Hp kita. Karena blog bersifat umum atau dapat dibaca orang lain, sebaiknya kita pandai memilih materi mana yang boleh dibaca orang lain. Jika guru memiliki soal-soal dan dianggap masih bersifat konfidensial atau rahasia, sebaiknya jangan disimpan di blog.

Bu Nani menceritakan pengalaman ketika mengajar, beliau menggunakan blog untuk mengirimkan tugas-tugas ke siswa dan meminta mereka menjawab di blog mereka dan mengirmkan linknya ke group. Beliau juga memberi tugas ke siswa lain untuk berkunjung ke blog teman-temannya minimal dua blog. Katanya guru tidak dapat memaksa mereka untuk visit ke semua blog karena mereka juga mendapatkan banyak pekerjaan rumah dari guru berbeda.

Dalam bahasa Inggris, writing termasuk salah satu skill yang tersulit karena budaya menulis masih di dominasi kaum akademia atau pegiat literasi. Untuk siswa dengan level bahasa Inggris elementary, beliau biasanya memberikan topik umum dan memberikan contoh cara mendeskripsikan topik tersebut.
Beliau juga menyarankan menggunakan google translate untuk membantu mengerti isi dari reading. Kemudian menceritakan kembali dengan bahasa mereka sendiri. Bagi yang benar-benar level begginer guru meminta mereka membuat kalimat dalam bahasa Indonesia dengan berpedoman SPOK (Subyek, Predikat, Obyek dan Kata keterangan), baru mereka terjemahkan dengan google translate untuk mengetahui bahasa Inggrisnya. Mereka belajar menganalisa tulisan mereka sendiri juga memperhatikan kalimat bahasa Indonesia dan bahasa Inggrisnya.

Bagaimana dengan siswa SD atau SMP? Menurut Bu Nani mereka bisa memiliki blog namun dengan bantuan orang tua atau kakak-kakaknya yang mengerti blog dengan segala etika bersosial media. Jika perlu yang mengetahui passwordnya hanya orang tua atau kakak-kakaknya yang dapat diandalkan. Walau blog milik pribadi namun konten yang di tulis khusus untuk belajar atau menyampaikan pendapat yang tidak menyinggung siapapun.

Ibu Guru SD atau SMP yang pandai IT bisa membantu mereka dengan bertatap muka via daring atau bertemu langsung dengan para orang tua dan mengajarkannya cara membuat blog dengan etika bersosial media.

Guru bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dapat menggunakan blog untuk mengajarkan reading dan writing. Jika speaking dapat melalui zoom atau whatsApp call. Penggunaan blog sebagai sarana pembelajaran adalah salah satu alat untuk mengajar atau belajar. Silakan menggunakan media yang dianggap mudah untuk meningkatkan ilmu dengan berbagi kebaikan dengan murid-murid, sahabat atau orang lain.

Media yang sulit perlu dipelajari dan di takhlukkan jika memang media tersebut akan banyak memberikan manfaat. Jika dianggap tidak memiliki manfaat, sebaiknya ditinggalkan. Selamat mencoba dan have fun dengan blog.

Motto: Jadilah seorang guru yang inovatif dan menginspirasi

Berikut contoh-contoh blog sebagai bahan pengajaran.

 https://naniku2020.blogspot.com/2020/10/past-continuous-tense-vs-past-tense.html?m=1
 https://naniku2020.blogspot.com/2020/10/describe-your-hobbies-and-interests.html?m=1

Contoh-contoh diatas jika mengajar Bahasa Inggris, level Elementary 

Beberapa contoh lain dari peserta group sebelumnya yang saat ini sudah menjadi narasumber kita

 https://dailalser.blogspot.com/2021/09/tugas-ulangan-ipa-perkembangbiakan.html


Tanya Jawab 
P 1 
Sim Chung Wei,  Jakarta.  BM 26
1. Kumpulan tulisan yg pernah kita unggah di blog,  adakah syah di kumpulkan jadi buku? 
2. Apakah dengan menerbitkan tulisan2 kita di blog, nantinya akan membuat pembaca lbh memilih baca blog kita daripada buku kita? 
Jawab:
1. Kumpulan yang pernah kita unggah di blog tentunya syah untuk dijadikan buku karena artikel itu kan karya sendiri.
2. Masih banyak pembaca yang menyukai  membaca buku daripada blog kita, ada 2 ripe pembaca e- book  atau hard copy
Saya sangat tertarik dg penggunaan  blog utk media pembelajaran, sehingga ingin belajar  menggunakan blog. 


Terima kasih ilmunya Bu Nani, sangat luar biasa. Semangat untuk selalu menulis di Blog.

Minggu, 24 Juli 2022

Poin Buku pada Kenaikan Pangkat PNS

 Resume ke - 24

Tanggal    : 11 Juli 2022

Tema        : Poin Buku pada Kenaikan Pangkat PNS

Narasumber    : Dr. Imron Rosidi, M.Pd


Narasumber malam ini adalah seorang tenaga pendidik yang berdedikasi tinggi, dengan segudang prestasi yang kebanyakan tingkat nasional. Beliau bertugas kurang lebih 37 tahun sebagai PNS, sudah barang tentu dituntut untuk terus berinovasi, agar kenaikan pangkatnya lancar dengan ketentuan dan penghitungan yang sangat ketat. Sesuai dengan tema malam ini, poin buku pada kenaikan pangkat PNS, mari kita simak supaya bisa naik pangkat dengan jujur karena merupakan hasil karya kita sendiri. 


Kenaikan pangkat seorang guru memiliki kolerasi dengan kemampuan menulisnya. Jika kita mempunyai 1 laporan penelitian bisa diubah dalam bentuk artikel ilmiah, dalam bentuk makalah, dalam bentuk laporan media pembelajaran. Bahkan, jika laporan hasil penelitian kita mau diubah dalam bentuk buku, maka tinggal mengubah sistematikanya dan kata pengantarnya disesuaikan, diganti prakata penulis.

Cara mengubah PTK ke jurnal atau ke artikel adalah dengan menggunakan teknik copy paste, dan lain-lain. Buka laporan penelitiannya, copy judul dan paste pada file artikel ilmiah. Copy nama penulis paste dan gelarnya sambil menuliskan email pribadi dan alamat. Copy abstrak, paste jadikan satu paagraf dan seterusnya. Dari sekitar 50 halaman jadikan 12 s.d 16 halaman tanpa lampiran.

Seorang penulis puisi minimal menulis 20 puisi dengan AK 1. Jadi jika ada 20 orang penulis membuat karya inovatif puisi, maka tidak diakui. 

Dalam buku 4 yang bisa dinilai adalah puisi, tidak ada pantun. Jadi, jika kita suka membuat pantun, buat saja 4 atau 5 pantun menjadi 1 puisi. Untuk lebih mengetahui berapa angka kredit dari hasil karya inovatif kita, lebih baik mempelajari buku 4. 

Naik pangkat itu pilihan, artinya kalau ada guru yang ingin naik pangkat, silakan. Tidak mau naik pangkat juga tidak apa-apa, misalnya dari golondan 3d ke golongan 4 karena takut pajak naik. Padahal, kenaikan pangkat seseorang sejalan dengan kemampuan menulisnya.

Kamis, 21 Juli 2022

Teknik Promosi Buku

 Resume ke - 28

Tanggal        : 20 Juli 2022

Tema            : Teknik Promosi Buku

Narasumber    : Akbar Zainudin, MM. MJW


Pada zaman sekarang, melihat daya saing bisnis yang tergolong tinggi dan selera konsumen sering berubah-ubah, tentu sangat dibutuhkan sebuah keahlian dalam mempromosikan jualan. Bukan hanya itu, perlunya pemahaman dan strategi yang tepat agar cara promosi yang dilakukan bisa efektif. Seperti yang dikatakan oleh Mutmainah (moderator pertemuan ke-28), ibarat mempromosikan makanan, maka harus memperhatikan dulu tips manajemen dapur jualan supaya kualitasnya tetap terjaga. Mulai dari kekompakan sampai sarana prasarana yang baik, kemudian meramunya dalam resep cita rasa tinggi. Selanjutnya mengemasnya dalam sajian yang menarik pembeli, terutama tampilan yang menggugah selera. Maka makanan pun bisa laris manis.

Demikian juga dengan karya buku kita, agar banyak peminat dan mau menikmatinya, maka perlu banyak trik dan cara untuk mempromosikannya. Lalu, apa saja teknik promosi yang benar supaya buku kita laku di pasaran? Malam ini akan dikupas oleh seorang narasumber yang luar biasa, yaitu Bapak Akbar Zainudin. Untuk lebih mengenalnya, berikut link yang bisa dikunjungi

https://akbarzainudin.wordpress.com/profil/


Berikut materi yang diberikan oleh narasumber:

APA ITU PROMOSI BUKU?

Promosi adalah cara kita memberikan informasi tentang produk kepada konsumen agar mereka tertarik dan mau membeli produk kita. Promosi buku adalah cara kita mengenalkan buku yang kita miliki kepada audiens kita agar mereka tertarik dan mau membeli. 

MENGAPA PROMOSI BUKU ITU PENTING?

Promosi buku itu penting karena sebagus apapun buku kita kalau konsumen atau audiens tidak mengetahui produk kita, maka mereka tidak akan tertarik, apalagi mau membeli buku kita. 

Beberapa tujuan dari promosi buku adalah:

1. Membuat audiens mengenal (tahu) buku kita.

2. Membangkitkan kebutuhan konsumen untuk membeli buku kita. Bagaimana caranya yang tadinya mereka tidak butuh, tetapi setelah kita promosikan menjadi butuh. 

3. Meyakinkan konsumen untuk membeli buku. 

4. Mengharapkan konsumen agar mau merekomendasikan buku kita kepada orang lain.

TUJUH PROGRAM PROMOSI BUKU

Program promosi bisa dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Beberapa program promosi yang bisa dilakukan. 

PERTAMA, LAUNCHING BUKU. 

Adalah program untuk meluncurkan buku baru. Bisa di aula, masjid, lembaga pendidikan, hotel, di mana saja. Yang mengadakan bisa penerbit maupun penulis. Yang membiayai launching buku siapa? Bisa penerbit, bisa penulis. Kita perlu meyakinkan penerbit kalau buku kita akan laku, karena itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku. 

Kalau di Gramedia, di toko-toko buku mereka ada tempat untuk launching buku. Kita bisa memanfaatkan tempat ini. Jadi kita promosikan acaranya, tempatnya di toko buku Gramedia. 

Sekarang ini program launching buku semakin mudah. Dengan adanya Media Sosial, kita bisa melakukan program launching buku ini bahkan dari rumah. Bisa melalui FB, IG, ataupun Youtube. 

Buat saja program LAUNCHING BUKU, live di FB, IG, atau Youtube. Undang kawan-kawan kita. Ajak mereka berpartisipasi. Launching buku kalau perlu setiap bulan. Kan ngga harus sekali. Bulan ini Launching Pertama, Bulan depan Launching kedua, ketiga, dan seterusnya. Kalau setiap bulan kita launching buku kita, setahun kita sudah 12 kali launching buku. Keren, kan?

KEDUA, BEDAH BUKU. 

Bedah buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah buku ini bisa secara online maupun offline. Offline artinya kita menyelenggarakan bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga. Lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan sebagainya. 

Pokoknya, di semua tempat dan situasi yang memungkinkan, kita tawarkan bedah buku. Berapapun yang hadir, kita selenggarakan terus menerus. Apalagi sekarang ini eranya digital. Bukan berapa orang yang hadir yang penting, tetapi direkam lalu diupload di Medsos acara kita. InsyaAllah akan semakin membuat orang mengenal kita. 

Sekali lagi, yang lebih mudah sekarang ini adalah bedah buku secara online. Kita undang orang-orang untuk ikut acara bedah buku bersama kita. Bisa di FB, IG, WA Grup, Zoom, dan sebagainya.

KETIGA, SEMINAR ATAU PELATIHAN

Lakukan seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku kita. Kalau saya bukunya motivasi dan menulis. Maka saya secara berkala menyelenggarakan seminar dan diklat terkait motivasi dan menulis. 

Seminar atau workshop ini, pertama-tama bolehlah dilakukan gratis. Karena target kita adalah mengenalkan buku kepada para peserta. Lakukan secara kontinyu, misalnya sebulan sekali. Kalau misalnya bisa offline, laksanakan di sekolah misalnya. Kalau tidak bisa offline, lakukan secara online. Bisa via WA, Zoom, FB, IG, dan sebagainya.

KEEMPAT, MEMBANGUN KOMUNITAS

Komunitas yang kita bangun adalah komunitas yang kita sesuaikan dengan tema buku kita. Kalau buku kita temanya motivasi, maka kita tuliskan buku-buku tentang motivasi. Buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa. 

Komunitas membuat kita lebih dekat dengan pembaca sehingga memudahkan kita untuk menawarkan mereka dalam membeli buku. 

Saya sendiri membangun banyak komunitas, ada komunitas guru, menulis, santri, remaja, bisnis, dan sebagainya. Semua komunitas itu ada bukunya. Saya share materi-materi yang ada di buku secara berkala, biasanya seminggu sekali, sehingga anggota komu…

KELIMA, MEMBANGUN JARINGAN RESELLER. 

Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30 persen komisi dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita kasih 20-30%, kita berikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menjual.

Dewa Eka Prayoga, berhasil menjual 10.000 buku hanya dalam waktu 2 minggu melalui reseller ini. Tentu resellernya saja puluhan ribu, berbagai produk. Kalau kita sudah punya jaringan reseller, akan memudahkan kita menjual buku. 

Saya juga sedang membangun jaringan reseller ini. Belum banyak, baru sekitar 100an orang. InsyaAllah akan terus bertambah.

KEENAM, JUALAN DI MARKETPLACE. 

Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan distribusi kita.  

Yang penting keberadaan kita dan buku kita ada. Itulah pentingnya ada di marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul buku kita, bisa ditemukan.

KETUJUH, MEMANFAATKAN MEDSOS

Manfaatkan media sosial (Medsos) untuk promosi buku. Manfaatkan sebaik-baiknya followers dan subscriber dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat status terkait tema buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan buku yang kita tulis. 

Dan jangan setiap hari isinya jualan. Lebih banyak sharing-sharing, baru selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan kepada para pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat menjadi followers kita. 

Sharing-sharing apa saja, kalau perlu sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga setiap hari, semakin lama akan semakin ada ikatan dengan pembaca. Kalau sudah begitu, akan memudahkan kita dalam proses memengaruhi pikiran orang dalam membeli buku.

Itulah tujuh program promosi yang selama ini saya lakukan. Salah satu hal yang perlu kita perhatikan, terutama kalau kita promosi di Media Sosial adalah KONSISTENSI dan REPETISI. 

Buatlah update status yang KONSISTEN. Kalau misalnya bisanya seminggu sekali, ya lakukan seminggu sekali. Tetapi terus harus ada setiap minggu. Kalau bisa 3 hari sekali, lakukan. Akan lebih bagus kalau bisa setiap hari. 

Tetapi harus konsisten. Jangan update status kalau lagi rajin. Satu bulan setiap hari update status. Terus bulan berikutnya tidak pernah update status lagi. Bagaimana orang mau kenal dengan buku kita. Konsisten dan terus menerus. 

Kedua adalah REPETISI. Ulangi lagi, lagi, dan lagi. Kalau kita melihat iklan di televisi, hampir setiap saat diulangi lagi, dan lagi.…

Jadi, itulah tujuh program promosi yang bisa kita lakukan. Tentu masih banyak program-program lain yang bisa kita ciptakan. Tergantung kreativitas kita masing-masing. 

Manfaatkan HP kita sebaik-baiknya, secara maksimal. Bolehlah buat WA, Tiktok, YouTube, dan sebagainya. Nah, kita pikirkan bagaimana agar kita tidak hanya menjadi pengguna dan penikmat saja, tetapi kita juga bisa buat konten-konten menarik terkait buku kita. Sehingga HP kita menjadi lebih produktif.

Saya sudah buatkan video pembelajaran untuk strategi promosi buku ini di YouTube saya, Akbar Zainudin. Silakan untuk dilihat, LIKE and SUBSCRIBE. Video ini terutama bagi rekan-rekan yang lebih senang melihat dan mendengar.

https://youtu.be/lZhAixv86wA

Tanya Jawab

P1 Sumiati  Gelombang 26

1. Bagaimana cara menghilangkan rasa tidak percaya diri dan malu yg tumbuh dalam diri kita disaat mau memperkenalkan buku hasil karya yang kita miliki?

2. Bagaimana menghilangkan rasa malu dan tidak percaya diri dalam mengenalkan buku kita?

J1

1. Yakinkan bahwa kita sudah punya karya. Tulisan kita adalah karya yang luar biasa yang tidak semua orang bisa melakukannya. Buku yang kita tulis adalah hasil dari jerih payah dan kerja keras yang lua biasa. 

2. Selalu bangga dengan buku kita. Betapapun banyak kekurangan, percayalah, setiap buku ada kekurangannya. Kadang, perlu untuk tidak peduli dengan perkataan orang. Jalan saja. Terus saja menulis, dan menulis. Nanti percaya diri akan timbul. 

P2 bu Elmi dari Riau 

Di antara 7 cara promosi buku yang sudah bapak sampaikan kepada kami kira-kira mana yang paling bagus dan paling menarik bagi para audien di lapangan. 

J2

Dari tujuh program promosi, mana yang paling efektif? Saya sudah lakukan semuanya, dan saling mendukung satu dengan yang lain. Tidak ada program yang berdiri sendiri. Kalau saya seminar, pasti juga saya promosikan lewat FB, IG, dan Twitter. Jadinya semua saya lakukan. 

Pertanyaan yang paling penting adalah: program apa yang bisa Bapak Ibu lakukan mulai besok? Mulai dari sana, pikirkan, lalu jalankan. Ngga usah pedulikan kanan kiri, jalan aja. 

Setelah jalan, evaluasi apa yang harus diperbaiki. Begitu seterusnya. Lakukan dengan konsisten. Jangan satu bulan semangat, bulan berikutnya udah loyo. Bagaimana buku mau laku?

P3 Sim Chung Wei dari jakarta BM 26

1. Apa saja yang dibahas dalam diskusi bedah buku?

2. Apakah setiap peserta kita wajibkan membeli buku dan membaca terlebih dahulu bku yang akan dibedah?

J3

1. Bedah buku adalah acara yang membahas isi buku. Biasanya narasumbernya adalah penulis buku dan pembahas. Pembahas ini bisa 1-2 orang. Apa yang dibahas? Kelebihan dan kekurangan dari buku. Sebagai masukan untuk perbaikan edisi selanjutnya dan juga sebagai informasi kepada hadirin apa saja yang terdapat pada bukunya. Penulis buku biasanya mengenalkan dan menginformasikan secara garis besar apa saja yang ada pada bukunya, sementara pembahas membahas kelebihan dan kekurangan bukunya. 

2. Hadirin boleh diminta membeli buku sebagai syarat untuk bedah buku. Namun dulu, pas belum dikenal, saya tidak mewajibkan untuk membeli buku. Bukunya kita sediakan di meja penerimaan tamu. Setelah acara, silakan membeli buku dan kita berikan tanda tangan asli. 

P4

Bagaimana langkah pertama kami agar bisa melakukan dua aktivitas  promosi tersebut ?

Siap yang harus kami gandeng  ? 

Sementara kami belum punya komunitas

 J4

Untuk bedah buku, seminar, launching buku, mulailah dari orang-orang yang kita kenal. Di sekolah, masjid, gereja, majelis taklim, komunitas guru, dan sebagainya. Teman-teman di FB kan juga komunitas. Kita punya 5000 teman di FB, manfaatkan itu. Kita buat bedah buku dan launching buku di FB. Buat FB Live atau IG Live. Berapapun yang melihat, tidak perlu khawatir. 

Lakukan itu sekali, nanti bulan depan membahas Bab I bukunya, bulan depannya lagi membahas Bab II, begitu seterusnya. Jangan dibayangkan launching buku atau seminar di aula yang besar terlebih dahulu. Nanti kalau sudah dikenal, bisa begitu. Mulai dari apa yang bisa kita lakukan. Mulai dari sekarang. 

P5

Sebagai penulis pemula, tentu belum puny  rasa percaya diri untuk promosi. 

Cara menumbuhkan percaya diri dalam promosi bagaimana pak?

J5

Bagaimana menghilangkan rasa malu dan tidak percaya diri dalam mengenalkan buku kita?

1. Yakinkan bahwa kita sudah punya karya. Tulisan kita adalah karya yang luar biasa yang tidak semua orang bisa melakukannya. Buku yang kita tulis adalah hasil dari jerih payah dan kerja keras yang lua biasa. 

2. Selalu bangga dengan buku kita. Betapapun banyak kekurangan, percayalah, setiap buku ada kekurangannya. 

3. Kadang, perlu untuk tidak peduli dengan perkataan orang. Jalan saja. Terus saja menulis, dan menulis. Nanti percaya diri akan timbul. 

P6 Ningsih Dari Jatim

Saya bukan orang yang suka bermain medsos. 

Tidak punya banyak follower. 

Padahal saat ini medsos adalah media yang paling jitu untuk promosi. 

Bagaimana solusinya? 

Apa saya harus ikut2an bermain di medsos juga untuk promosi buku. 

J6 

Medsos itu adalah salah satu alat untuk kita berpromosi. Kalau ibu tidak bermain medsos, maka bisa dicari cara-cara lain, seperti promosi langsung, seminar, dan sebagainya. 

Kalau saya sih menganggap bahwa sekarang ini Medsos adalah alat yang murah dan efektif untuk promosi buku kita. Jadi, saya harus terjun ke dalamnya, melibatkan diri dengan sangat serius, agar hasilnya juga baik. 

Semuanya kembali ke Ibu Ningsih. Mau cara apa saja, yang penting pesannya sampai kepada audiens atau calon konsumen kita. Kalau saya, medsos itu harus. 

P7 Sim Chung Wei dari jakarta BM 26

1. dari ketujuh program promosi yang telah bapa uraikan, mana yng paling efektif berdsarakan pengalaman bapa?

2. Apa dsar kita kita menentukan program promosi yang sesuai untuk buku kita? Apakah dari sasaran pembaca, jenis buku, atau ada pertimbangan lain?

J7

1. Mana yang paling efektif? Semua saya lakukan, dan tidak ada satu yang berdiri sendiri. Kalau saya seminar misalnya, pasti ada medsosnya. Yang tidak pernah ketinggalan ya Medsos ya. Itu hampir menyertai semua program yang lain. 

2. Yang paling penting adalah, setelah ini Bapak Ibu bisa mulai pikirkan, program apa yang bisa mulai saya lakukan besok? Yang bisa kita lakukan dengan segera, tidak membutuhkan biaya banyak. Pikirkan, lakukan, evaluasi. Begitu saja seterusnya. Tidak perlu muluk-muluk yang besar-besar. Mulai saja dengan APA YANG BISA KITA LAKUKAN SEKARANG?

P8 Yandri novita sari 

1. Pak sebelum menjadi penulis seperti yang sekarang, pasti bapak mengalami jatuh bangun sebelum menjadi penulis best seller. Bagaimana bapak bisa sampai sampai tahap.sekarang ini pak?

2. Pak diantara tujuh promosi buku tersebut. Yang mana yang paling cepat promosi buku nya pak?

J8

1. Setiap penulis pasti pernah mengalami penolakan dari redaktur atau penerbit. Kalau belum pernah ditolak, berarti belum pernah mengirimkan tulisan. Tidak perlu takut ditolak. Itu adalah bagian dari pembelajaran dan hitung-hitung sebagai latihan untuk menulis lebih baik. 

2. Beberapa hal yang menjadi tantangan penulis:

a. Merasa down kalau ditolak. 

b. Takut tulisannya ditolak, atau buruk dibaca orang. 

c. Takut bukunya tidak laku. 

3. Berbagai perasaan di atas itu manusiawi, dan saya juga pernah merasakan. Yang penting segera untuk bangkit. Kalau ditolak, tulis lagi yang lain. Toh tulisan kita tidak hilang dan bisa menjadi tabungan tulisan untuk buku kita selanjutnya. Pokoknya tugas kita menulis, lalu kirimkan,…

P9 Wiwit Asal Kediri

Pak Zainudin, apakah kelebihan dan kekurangan menulis buku di link online seperti wattpad daripada memakai media kertas? 

J9

KELEBIHAN MEDIA ONLINE

1. Jaringan luas

2. Kalau bukunya dibaca banyak orang, bisa mendatangkan iklan, dan bisa dicetak. Seperti buku-buku Raditya Dika, mulainya dari tulisan di media online, terutama Blog. 

KEKURANGAN

1. Pembacanya hanya yang punya gadget. Masih banyak orang yang suka baca buku kertas.

2. Model pendapatannya masih dari iklan. Penjualan buku online masih sedikit. 

Saya juga menggunakan blog untuk draft awal buku saya. Artikel-artikel untuk buku saya draftnya saya tulis di Blog untuk juga melihat respons pembaca. Setelah siap artikelnya, saya edit lagi untuk dijadikan format buku cetak. 

Ngga usah ragu, kalau memang bisa menulis, tulis saja, upload di mana saja. 

P10 Widya Asal : Malang

Bagaimana caranya promosi buku di market place

J10

Untuk promosi di marketplace seperti Shopee, Lazada, Bukalapak

1. Buka akun untuk membuat toko di mdukarketplace tersebut.

2. Lengkapi semua deskripsi toko.

3. Foto buku-buku yang akan kita jual

4. Lengkapi deskripsi buku kita.

5. Mulailah upload foto dan deskripsi produk. 

6. Promosikan produk kita di semua medsos yang kita punya.

Untuk membuka toko, bisa dilihat persyaratannya pada setiap marketplace

P11 Enje dari Jakarta gelombang 24

Tanya: saya baru punya beberapa buku solo tetapi belum berani go publik. Bagaimana membangun rasa percaya diri untuk go publik?

P11

Punya 1 buku solo itu sudah prestasi hebat, apalagi punya beberapa. Tidak setiap orang bisa membuat buku solo sampai selesai. Bahkan yang pinter menulis sekalipun belum tentu bisa membuat buku. 

Bersyukurlah Ibu sudah selesai menulis buku solo.

Mulailah dengan mengganti profil picture dengan buku kita. Setelah itu, kan buku kita isinya banyak. Pelan-pelan, potongan-potongan ide dalam buku kit aitu kita jadikan sebagai update status. Begitu seterusnya, lama-lama selfie sambil pegang buku, dan sebagainya. 

Go Public itu pentingkah? Tanya dulu kepada diri kita. Kalau saya sih penting, karena saya ingin dikenal lebih banyak orang. Kalau kita dikenal, kita lebih mudah memengaruhkan kebaikan kepada banyak orang. 

CATATAN PENUTUP

Sebagai catatan penutup. Sekarang ini sebagai seorang penulis, kita kalau bisa memiliki beberapa keterampilan yang akan membantu proses penjualan buku. 

Pertama, keterampilan berbicara yang baik di depan umum (public speaking). Agar pada saat kita ada acara ataupun rekaman di Medsos dan YouTube, menjadi menarik bagi calon pembaca.

Kedua, kemampuan copywriting (membuat kata menarik untuk promosi dan penjualan). Ini salah satu keterampilan paling penting untuk menjual pada Abad 21. 

Ketiga, pemanfaatan teknologi informasi. Bagaimana memanfaatkan media sosial seperti YouTube, WA, IG, Facebook, Zoom, Webex, Google Meet, dan sebagainya. Karena eranya sekarang seperti itu. Kelas  tanpa sekat akan segera purna. 

Closing dari modrator:

Bersiaplah menjadi alumni yang penuh karya. Genggam semua ilmu yang telah didapat selama ini

Untuk menjadi bekal berkarya demi keabadian diri Jangan lupa karya solo selalu dinanti

Uluran maaf setulus hati, bagi kesalahan yang mungkin tak sengaja melukai. 

Mari bergandengan tangan untuk menyemarakkan literasi di negeri tercinta. Bersama kita pasti bisa menebar warna indah dalam goresan karya. 


BUKAN PADA PANDANGAN PERTAMA

 Karya : Ai Sumarni      Akhirnya, hari yang ditunggu-tunggu tiba, kami sudah berkumpul di rumah Ujang, yang ditunjuk sebagai ketua panitia ...