Rabu, 29 Juni 2022

Mengapa Menerbitkan Buku Semakin Mudah?

 Resume Kedelapan belas

Tanggal            : 27 Juni 2022

Gelombang      : 25

Tema                : Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie

Narasumber      : Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd.


Malam ini kembali hadir di kegiatan pelatihan belajar menulis, sudah pertemuan ke delapan belas. Tidak terasa, karena kita asyik mengikuti kegiatan tersebut. Selain banyak ilmu baru juga pengalaman dari para narasumber dan tim solid Omjay, semuanya sangat bermanfaat bagi kita.

Sesuai tema malam ini,  Mengapa menerbitkan buku dikatakan semakin mudah ?Brian Prasetyawan mengatakan menerbitkan buku semakin mudah karena sekarang ini ada penerbit indie yang melayani penerbitan buku tanpa seleksi.

Lanjutnya, Beliau menceritakan bahwa dahulu ketika penerbit indie belum eksis seperti sekarang, kita hanya tahu bahwa penerbit buku yang ada itu hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Grasindo, Erlangga, Elex media, Andi, dll. Tahap seleksi naskah menjadi tantangan untuk bisa menembus penerbit mayor. Penulis harus berjuang mencoba mengirim naskah ke beberapa penerbit hingga bisa diterima oleh suatu penerbit mayor. Penolakan naskah menjadi makanan sehari-hari penulis. Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya sangat lama.

Kini ada penerbit indie yang bisa menjawab rintangan-rintangan tersebut, seperti berikut:

  1. Naskah pasti diterbitkan 
  2. Proses penerbitan mudah dan cepat 

Mari kita simak lebih lanjut ciri-ciri penerbit indie


Menurut Pak Brian Prasetyawan, bagi penulis pemula  tentu penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri. Memang  kalau di penerbit indie, kita perlu keluar biaya-biaya untuk mendapat fasilitas  penerbitan, atau jika ingin cetak ulang, tapi itu memang konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi, sehingga biaya penerbitan menjadi tanggung jawab penulis untuk mendapat fasilitas penerbitan yang memuaskan.

Yang pasti, dalam pelatihan ini kita bebas memilih penerbit manapun. Tidak ada kewajiban harus pakai penerbit tertentu, memilih penerbit berdasarkan selera/kondisi masing-masing. Berikut tips dari Pak Brian, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan penerbit indie

  • Biaya penerbitan
  • fasilitas penerbitan
  • Batas maksimal jumlah halaman
  • Ketentuan dan Biaya cetak ulang
  • Apakah dapat Master PDF
  • Jumlah buku yang didapat penulis

Jadi silakan hal-hal tersebut disesuaikan dengan kondisi/keinginan kita masing-masing. Dan ternyata Pak Brian Prasetyawan juga termasuk salah satu yang bisa membantu kita menerbitkan buku. Dalam hal ini saya membantu menghubungkan ke pihak penerbit. Beliau melakukan ini untuk peserta belajar menulis sejak Juli 2020.

Alasan Pak Brian mengapa membantu guru menerbitkan buku adalah, saat itu (Juli 2020) saya melihat bapak/ibu peserta yang belum tahu mau menerbitkan buku dimana. Kemudian terdapat juga beberapa cerita kasus yang saya dengar. Ada yang sudah mengirim naskah ke suatu penerbit, namun kemudian tidak jelas kabarnya. Bahkan hampir setahun menunggu, tidak ada kejelasan apakah betul-betul akan diterbitkan atau tidak. Ada juga yang menemukan penerbit namun biayanya luar biasa mahal, sampai berjuta-juta. Melihat kasus-kasus tersebut maka saya membantu bapak/ibu memilihkan penerbit yang sudah terpercaya dengan harga terjangkau dan mengawal sampai naskah terbit menjadi buku.

Kata Pak Brian, Saya memiliki rekanan penerbit indie yaitu Penerbit Depok dan Penerbit Malang. Saya sudah pilihkan penerbit yang enak banget. Kinerjanya sudah tidak diragukan lagi. Hasil cetakannya bagus. Bapak/ibu bisa buktikkan sendiri.  Bapak/ibu tidak perlu mengalami hambatan, karena ada saya yang mengawal dan menjamin buku sampai terbit.. Bapak/ibu memiliki kondisi dan keinginan yang berbeda-beda terhadap buku yang akan diterbitkan. Maka saya coba akomodir dengan menyediakan 2 penerbit tersebut yang bisa bapak/ibu pilih.

silakan lihat gambar berikut:


Walaupun sekarang ini menerbitkan buku ber-ISBN perlu waktu yang cukup lama (3-4 bulan), kata Pak Brian Prasetyawan, jika nanti bapak/ibu ingin mengirim naskah buku ke salah satu penerbit rekanan saya tersebut, silakan kirim japri ke WA saya dan sertakan kelengkapan naskah yaitu:

1. cover ( judul buku dan nama penulis saja), 

2. Prakata, 

3. daftar isi (tanpa nomor halaman), 

4. profil penulis, 

5. sinopsis

Semuanya digabung dalam 1 file word. Tips dari saya, jangan menentukan deadline kapan buku harus terbit, misalkan karena untuk kenaikan pangkat, buku diminta agar terbit bulan apa, proses penerbitan buku ya hanya bisa ditunggu saja, karena naskah yang masuk ke penerbit tidak hanya 1-2 saja. Tapi puluhan setiap bulannya belum lagi proses cetak sekitar 2 minggu, karena menerbitkan buku bukan seperti fotocopy yang bisa sehari jadi.

Tanya Jawab

 P1 Sita BM 26. 

Terkait dengan ISBN, apakah dpt diartikan bahwa pada penerbit mayor bisa mendapatkan ISBN, sedangkan pada penerbit Indie harus sesuai syarat yg diberlakukan baru bisa mendapatkan ISBN?

Jawab

Secara garis besar, Syarat yang ditentukan agar terbitan buku suatu penerbit mendapat ISBN adalah dipasarkan secara luas. Syarat ini sudah otomatis terpenuhi penerbit mayor karena memang bukunya dipasarkan secara luas. Sedangkan penerbit indie harus menyesuaikan syarat ini agar memenuhi ketentuan "dipasarkan secara luas". Kalau penerbit mayor untuk penjualannya di fasilitasi penerbit mayor, sedangkan penerbit Indie penjualan bukunya secara mandiri. |Lebih tepatnya penerbit indie memasarkan lewat web/medsos/marketplace yang dimiliki. Namun kalau dari situ saja kurang maksimal, maka akan lebih terasa jika penulis yang memasarkan sendiri karena penulis tahu siapa target buku terbitannya

Tanya

P2 dari Riau BM 25 mau bertanya.

1. Apa syaratnya agar naskah diterima  oleh penerbit Indie.

2. Bagaimana caranya menerbitkan buku sendiri.

3. Apa yang dimaksud dengan penerbit mayor dan penerbit minor

4. Dimana bisa dipasarkan buku yang dicetak oleh penerbit mayor dan penerbit minor.

5. Dimana naskah penulis pemula bisa diterbitkan. 

6. Apakah buku penulis pemula bisa dipasarkan. Kalau bisa dimana ?

Jawab
1. Tidak ada syarat. Tapi ikuti ketentuan dari penerbit indie tersebut
2. maksudnya menerbitkan buku tanpa penerbit ? ya bisa saja. Namun cover, layout harus dikerjakan sendiri. Percetakan juga harus cari sendiri. Dan tidak bisa ber-ISBN
3. Penerbit mayor: gratis, tapi ada seleksi. Penerbit indie: tidak ada seleksi, tapi berbayar
4. Penerbit mayor: toko buku. Minor: web/medsos/marketplace penerbit
5. Di penerbit indie, kalau mau bisa di saya 
6. Bisa. lewat medsos, share ke WA

Tanya
 P3 Rumiati Gelombang 35
Mohon pencerahan tentang kewajiban peserta pelatihan untuk membuat buku solo.
1. Apakah diharuskan membuat buku solo tersebut?
2. Yang saya dengar dari teman kalau hasil resum kita ini akan dibukukan menjadi buku solo, apakah ini yang dimaksud ?

Jawab
1. Iya harus, jika ingin mendapat sertifikat pelatihan ini
2. Iya betul, untuk membuat buku solo bisa dari kumpulan tulisan resume selama pelatihan ini. Resume-resume tersebut digabung dalam 1 file word disertai kelengkapan naskah. Jadi deh naskah buku solo

Tanya
P4 Saya Sim Chung Wei dari Jakarta.
maaf sebelumnya sedikit keluar topik.
1. Saya baru mengetahui syarat lulus pelatihan ini adalah menerbitkan buku solo,  Jika sampai pelatihan selesai, dan resume lengkap,  sementara buku solo kita belum terbit,  apakah tidak dianggap lulus?

2. Apakah menerbitkan buku indie,  dan ingin menjual nya,  kita memasarkan sendiri?

Jawab
Nah ini penting, dan perlu diperhatikan bapak/ibu peserta semuanya. Bahwa saya tidak pernah menyebutkan deadline kapan buku solo harus terbit. Jadi kapan saja buku solonya terbit, tetap bisa lulus. Karena saya memahami bahwa proses penerbitan itu perlu waktu yang tidak sebentar dan setiap penerbit beda-beda lama waktu penerbitannya. Jadi jangan merasa pertemuan terakhir pelatihan adalah deadline buku solo

Tanya

P5

Jika saya mau menerbitkan buku kepada pak Brian 

1. Apakah bisa memilih  cover sendiri dari luar penerbit pak Brian

2. Apakah include editing dari penerbit ?

3. Kalo tidak salah, penerbit menyerahkan dua buku kepada perpusnas, apakah dua buku itu ditanggung penerbit atau oleh penulis ? 

4. Untuk ketentuan biaya ISBN dan qrcbn apakah berbeda ? 

Jawab

1. bisa

2. Penerbit malang saja yang include editing

3. itu tanggung jawab penerbit. 

4. ISBN dan QRCBN sama saja biayanya. Yang beda adalah lama waktu penerbitannya. ISBN lebih lama

Tanya P6

Haruskah menerbitkan buku dari hasil resume?

Nah ini juga penting. Untuk syarat pelatihan ini, buku solo yang diterbitkan tidak harus dari hasil resume. Boleh tema/genre bebas apapun, misalnya kumpulan cerpen/puisi/pantun, buku ajar, memoar kisah perjalanan hidup kita, dan lainnya. Yang penting hanya ditulis oleh 1 orang (solo) yaitu diri kita sendir

Tanya P8 Saya Yandri Novita Sari.

Izin bertanya ke bang brian kak.

1. Bagi tips dong bang, meskipun kita menerbitkan buku di penerbit indie, tapi buku kita bisa laris di pasaran

2. Bisa tidak bang, kita kan cetak di penerbit indie, tapu buku kita bisa masuk ke penerbit mayor, misal kayak buku kita ada di gramedia gitu bang?

Jawab:

1. maksimalkan medsos dan media online apapun. Tipsnya: share ke grup yang memang cocok dengan tema buku tersebut. Misalnya buku pendidikan, ya share infonya ke grup guru-guru. Yang lebih ampuh juga japri ke teman-teman dekat. Kemudian bikin promo, yang paling sering adalah diskon saat masa pre order. Kemudian posting cuplikan isi buku ke medsos

2.  Bisa aja, asal kita bilang ke penerbit indie bahwa kita mau cabut buku kita dari penerbit indie tersebut. Lebih lengkapnya nanti bisa tanya saat pertemuan dengan narasumber penerbit andi

Tanya P9 Agus Winarno Pangkalan Bun, Kalteng

Gelombang 25

apabila kita membuat buku antologi karya siswa, selanjutnya kita juga membuat, di situ apakah kita bisa di sebut sebagia penulis atau hanya editor

Jawab

Iya kalau kita (gurunya) juga ikut menulis ya tentu bisa disebut penulis. Tapi kalau tidak ikut menulis, barulah disebut editor saja.

Tanya P10

Baik Pak Brian yang luar biasa

1. Cak Inin dan pak Brian serta Bu kanjeng sama-sama menerbitkan Buku.

Pertanyaannya : Kami apakah dibebaskan pilih yang mana saja?

Petanyaan 2 : Mengapa di penerbit pa Brian Mazda-- minimal 1 bulan baru akan naik cetak?

Jawab

1. Iya tadi sudah saya sampaikan. Bapak/ibu dibebaskan pilih yang mana saja. Tidak ada paksaan harus di penerbit tertentu. Saya, Cak inin, dan Bu Kanjeng semuanya bersifat menawarkan saja. Pilihan kembali pada bapak/ibu

2. bukan 1 bulan baru naik cetak, tapi 1 bulan buku selesai terbit (termasuk selesai cetak). Tapi itu paling cepat. Tidak mesti selalu bisa 1 bulan. Bisa hampir 2 bulan. Tergantung banyaknya antrian naskah

Tanya

P11 Kasiatun dari kabupaten Pelalawan Riau.

Apakah kita hanya seorang saja boleh mencetak buku solo dengan cetakan terbatas. Berapa minimalnya yang harus dicetak.

Dan apakah ada syarat lainnya lagi?

Jawab

Untuk syarat pelatihan, tidak ada batas minimal jumlah cetak buku. Batas minimal jumlah cetak buku, ikuti saja dari yang disediakan penerbit. Misalnya disaya, penerbit depok mendapat 2 buku untuk penulis. Penerbit malang dapat 10 buku untuk penulis. 

Syarat ketentuan menerbitkan di penerbit malang bisa lihat disini: https://www.praszetyawan.com/2021/09/ini-cara-menerbitkan-buku-dengan-mudah.html

Syarat ketentuan menerbitkan di penerbit depok bisa lihat disini:

https://www.praszetyawan.com/2021/10/murah-banget-menerbitkan-buku-ber-isbn.html

Tanya

Untuk format draft buku kumpulan puisi bagaimana formatnya pak? Apa saja yang perlu disertakan?

Jawab

sama saja formatnya. Yang disertakan juga sama:

1. cover ( judul buku dan nama penulis saja), 

2. Prakata, 

3. daftar isi (tanpa nomor halaman), 

4. profil penulis, 

5. sinopsis

Sebagai penutup, menerbitkan buku sekarang mudah karena ada penerbit indie. Jadi jangan takut untuk menerbitkan buku jika kita punya naskah. Jangan hanya disimpan di folder dalam laptop saja. Siapa tahu orang lain menyukai atau bahkan membutuhkan tulisan kita. 

Di sisi lain, kita harus bertanggung jawab dengan tulisan kita yang akan diterbitkan. Harus dibaca ulang lagi sebelum dikirim ke penerbit. Siapa tahu ada yang masih perlu diperbaiki. tentu tidak boleh dong dalam naskah buku ada singkatan-singkatan seperti: utk, tdk, yg, dan lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUKAN PADA PANDANGAN PERTAMA

 Karya : Ai Sumarni      Akhirnya, hari yang ditunggu-tunggu tiba, kami sudah berkumpul di rumah Ujang, yang ditunjuk sebagai ketua panitia ...