Operasi Hitung Bilangan Bulat
Operasi
hitung bilangan bulat merupakan salah satu materi dalam mata pelajaran
matematika yang pembelajarannya tidak mudah untuk dipahami oleh siswa sekolah
dasar. Bilangan bulat merupakan kumpulan bilangan yang terdiri dari bilangan
negatif {…, -3,-2, -1}, nol { 0 } dan bilangan positif {1, 2, 3,…}. Materi bilangan
bulat sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa dan juga mempunyai
peranan penting untuk menopang pengetahuan siswa pada jenjang pendidikan
berikutnya. Oleh karena itu salah satu cara untuk membantu siswa agar lebih
mudah memahami materi operasi hitung bilangan bulat adalah dengan menggunakan alat
peraga.
Alat Peraga
Alat
peraga merupakan bagian media pembelajaran yang dapat diartikan sebagai semua
benda yang digunakan sebagai perantara dalam
proses pembelajaran. Alat peraga
matematika adalah sebuah alat perhitungan-perhitungan matematika dengan
berbagai macam bentuk perhitungan mulai dari penjumlahan, perhitungan,
perkalian, pembagian, dll. Adapun fungsi utama dari alat peraga adalah untuk
menurunkan keabstrakan dari konsep, agar peserta didik mampu menangkap arti
sebenarnya dari konsep yang diajarkan.
Manfaat Alat Peraga
Sedangkan
manfaat yang akan diperoleh bagi pengguna alat peraga adalah dapat mendorong
keinginan siswa untuk belajar lebih banyak, mengeksplorasi, dan pada akhirnya
mendapatkan pemahaman yang lebih baik. Alat peraga dapat membantu siswa memperoleh
pemahaman baru yang merupakan motivasi untuk melakukan atau menggunakan sesuatu
yang baru.
Alat
peraga yang digunakan bisa berasal dari bahan yang sangat sederhana bahkan
dapat diperoleh dari alam. Sesuaikan dengan situasi dan kondisi lingkungan dan
kemampuan sekolah. Karena lokasi sekolah berada di desa yang dikelilingi
perkebunan karet dan sawit, maka biji karet menjadi alternative pilihan untuk
digunakan sebagai alat dalam mengenalkan operasi hitung bilangan bulat.
Dalam
pembuatan media, siswa ikut dilibatkan terutama untuk mengumpulkan biji karet.
Kepada siswa diperintahkan untuk mengumpulkan masing-masing 20 buah biji karet.
Setelah terkumpul, kemudian biji karet tersebut diberikan cat yang berbeda.
Sepuluh buah berwarma merah dan sepuluh buah lagi berwarna hijau.
Keuntungan
menggunakan alat peraga dari biji karet adalah bahan-bahan mudah diperoleh,
dapat dipegang, dipindah-pindah, diatur/ditata oleh siswa sehingga dapat
dimain-mainkan dengan tangan. Alat ini berfungsi untuk menyederhanakan konsep
yang sulit, menjelaskan pengertian atau konsep secara lebih konkret,
menjelaskan sifat-sifat tertentu yang terkait dengan pengerjaan (operasi)
hitung dan memperlihatkan fakta-fakta.
Alat
peraga biji karet pendekatannya menggunakan konsep himpunan. Biji karet yang diberi warna merah untuk
menandakan bilangan positif, sedangkan warna hijau untuk menandakan bilangan
negative. Bilangan nol (netral) diwakili oleh dua buah biji karet dengan warna
berbeda yang digabungkan.
Dalam
operasi hitung, proses penggabungan dalam konsep himpunan dapat diartikan
sebagai penjumlahan, sedangkan proses pemisahan dapat diartikan sebagai
pengurangan. Berarti, kalau digabungkan sejumlah biji karet ke dalam kelompok
biji karet lain sama halnya dengan melakukan penjumlahan. Selanjutnya kalau
melakukan proses pemisahan sejumlah biji karet keluar dari kelompok biji karet,
maka sama halnya dengan melakukan pengurangan.
Berikut
adalah langkah-langkah kegiatan:
ü Guru
membagi siswa menjadi beberapa kelompok berpasang-pasangan dan duduk
berhadap-hadapan.
ü Guru menginformasikan kepada siswa bahwa masing-masing harus memegang 10 biji karet.
ü Guru dan siswa mengadakan kesepakatan, biji karet yang dipegang oleh siswa yang berwarna merah adalah positif dan yang berwarna hijau adalah negatif.
ü üGuru memberi contoh cara menjumlahkan bilangan bulat dengan menggunakan biji karet.
Misalnya 5 + (-7) = ....
ü Langkah-langkah yang tunjukkan oleh guru langsung diikuti oleh siswa bersama pasangannya.
Ø Siswa
yang memegang warna merah meletakkan 5 biji karet di atas mejanya.
Kemudian kedua biji positif dan negatif digabung menjadi satu dan dipasang-pasangkan.ØBiji karet yang tidak mempunyai pasangan merupakan hasil dari operasi tersebut. Karena yang tidak mempunyai pasangan adalah warna hijau sebanyak 2 buah maka hasil dari operasi tersebut adalah negative 2.
Ø ØJadi 5 + (-7) = -2
Selanjutnya masing-masing kelompok
diberikan soal operasi hitung bilangan bulat dan melaksanakan kegiatan seperti
yang telah dicontohkan oleh guru. Yaitu dengan menggunakan alat peraga biji
karet. Hasil perolehan dari operasi hitung tersebut dicatat di buku catatan.
Apabila siswa sudah paham operasi
hitung penjumlahan bilangan bulat, pembelajaran dilanjutkan dengan tanya jawab
untuk mengecek kemampuan siswa tanpa menggunakan alat peraga biji karet.
Pada operasi pengurangan bilangan
bulat, alat peraga biji karet tetap diperlukan untuk mempermudah pemahaman
siswa.
Berikut langkah-langkah yang
contohkan kepada siswa:
Misalkan: - 3 – 6 = ….
Ø Siswa
yang memegang warna hijau meletakkan 3 biji karet di atas mejanya.
Ø Siswa
yang memegang warna merahmeletakkan 6 biji karet di atas mejanya
Ø ØKemudian kedua biji positif dan negatif digabung menjadi satu dan dipasang-pasangkan, yang tidak mempunyai pasangan adalah hasil operasi tersebut.
ØKarena yang tidak mempunyai pasangan adalah warna merah sebanyak 3 buah maka hasil dari operasi tersebut adalah 3.
Ø ØJadi - 3 - 6 = 3
Dengan menggunakan alat peraga yang
diambil dari alam sekitar dan mengajak siswa turut terlibat dalam pembuatan
alat peraga tersebut merupakan pengalaman yang mengasyikkan bagi siswa.
Demikian juga dalam proses pembelajaran, siswa aktif dalam kegiatan
pembelajaran bekerja sama dengan pasangannya untuk menemukan jawaban melalui
proses permainan tentu sangat membantu siswa untuk lebih mudah memahami materi
operasi hitung bilangan bulat.
Kereen bundaaa mantap
BalasHapus