Selasa, 31 Mei 2022

Tantangan Menulis Buku Mayor dalam Dua Minggu

Resume keenam

Gelombang    : 25

Tanggal          : 30 Mei 2022

Tema              : Menulis Buku Mayor dalam Dua Minggu

Narasumber   :  Prof. Richardhus Eko Indrajit.

Moderator      : Aam Nurhasanah



    Pada pertemuan keenam, yang dilaksanakan pada hari Senin tanggal tiga puluh Mei dua ribu dua puluh dua, sangat menarik bagi saya karena selain temanya, yaitu "Menulis Buku Mayor dalam Dua Minggu" dengan narasumber Prof. Richardus Eko Indrajit dan moderator Aam Nurhasanah. Peserta juga ditawari untuk menulis buku dalam dua minggu. Tentu saya tidak mau ketinggalan karena terus terang merasa tergerak dan termotivasi untuk mengikutinya.

    Kata Prof. Eko, cara belajar paling mudah adalah dengan cara MENGALAMINYA (belajar sambil praktek). Intinya, berani mencoba dan jangan takut salah. Belajar dan terus berjuang. Menulis bukan berdasarkan pengetahuan, tapi adanya MOTIVASI. Motivasi ingin belajar dan mau membaca. 

     Cara belajar menulis buku dengan mudah adalah dengan cara menuliskan hal-hal yang disampaikan oleh orang lain. Oleh karena itulah maka program menulis buku dalam dua minggu ini dibuat. Cara agar kita bisa menulis dalam 2 minggu hanya dengan memilih satu judul di Chanel Prof. EKOJI CHANEL dan mengembangan TOC (Table of Content) atau daftar isi. Peserta akan menjadi penulis pertama sedangkan Prof. Eko akan menjadi penulis kedua.

    Untuk periode bulan Juni ini, grupnya dinamakan JUNI MERDEKA. Peserta bebas memilih topik dari video Prof. Eko di EKOJI CHANNEL maupun presentasi Prof. Eko yang dapat ditemukan pada kanal Youtube lainnya. Dimana para peserta diharapkan memilih dan menulis topik dari presentasi tersebut, kemudian nanti akan diperkaya dengan sumber lain yang akan Prof. Eko berikan.

     Syarat menulis dalam dua minggu kali ini adalah peserta tidak boleh memilih judul buku yang sudah dipilih penulis mayor terdahulu. Jadi, diusahakan untuk memilih judul buku di luar judul-judul yang telah diberikan oleh moderator.

     Menulis buku mayor yang dimaksud di sini adalah buku yang targetnya diterbitkan oleh penerbit terkemuka di Indonesia, dalam hal ini adalah Penerbit ANDI. Penerbit mayor PT ANDI akan mencetak buku kita dalam bentuk fisik dan dalam bentu digital (e-books). Buku kita akan di pajang di rak-rak toko besar seperti Gramedia. Karya ini diharapkan dibaca oleh banyak guru-guru untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mereka mengenai suatu topik baru dalam dunia pendidikan.

     Bagi yang namanya pemula, awalnya pasti masih bingung. Tapi dengan motivasi dan dorongan kuat, kita belajar sambil menjalaninya. Hanya tiga langkah, yaitu: 1. Pilih judul di EKOJI CHANNEL. 2. Tuliskan apapun yang Prof. Eko katakan dalam kanal tersebut. 3. Perlihatkan draft tulisan kita kepada Prof. Eko.

     Pengalaman terdahulu memperlihatkan, bahwa dengan menuliskan presentasi Prof. Eko yang ada di EKOJI CHANNEL, para penulis pemula bisa mendapatkan 50 halaman. Kemudian Prof. Eko akan memberikan para penulis referensi tambahan, sehingga materi bisa diperkaya menjadi lebih dari 100 halaman. Agar semuanya sistematis, maka langkah awalnya adalah membuat Table of Content atau Daftar Isi.

     Jadi bagi peserta yang bergabung dalam tantangan, akan diberikan semacam panduan dan bimbingan dari mentor yang ditunjuk oleh Prof. Eko. Biasanya mentor tersebut menemani para peserta dan memberikan contoh draft naskah beserta TOC nya. Nanti, jika kata mentor sudah oke, maka peserta bisa koordinasi langsung dengan Prof. Eko. Jika TOC sudah lengkap atau kesulitan nanti Prof. Eko akan memberikan ide baru untuk dikembangkan menjadi bab.

     Cerita Bu Aam Nurhasanah sebagai peserta BM sebelumnya, bahwa berdasarkan referensi Prof. Eko, maka jadilah buku dia dan teman-teman BM sebelumnya. Begitulah Prof. Eko memberikan pendampingan sampai buku mereka lolos seleksi.


    Kisah Inspirasi Prof. Eko

    Kebiasaan menulis saya dimulai dari kecil, yaitu pelajaran mengarang dalam Bahasa Indonesia. Saya senang menulis apa saja. Mulai dari menceritakan mimpi, kekaguman akan alam sekitar, kisah lucu yang ditemui sehari-hari, dan lain-lain. Awalnya memang terasa sulit menorehkan kata-kata di kertas kosong. Namun kalau sudah satu kalimat pertama mengalir, tiba-tiba sisanya menjadi lancar dan susah disetop.

     Setelah saya renungi, kesenangan saya menulis adalah sebagai akibat dari kegemaran saya membaca buku. Semenjak kecil, saya senang membaca buku. Ayah ibu saya tidak pernah mau membelikan mainan. Tapi kalau buku, mereka dengan senang hati membelikannya. Ketika SD, buku bacaan saya beragam. Mulai dari yang ringan-ringan seperti komik Tintin, Asterix, Godam, Gundala, Donald Bebek, dsb. atau langganan majalan Bobo, Kuncung, dan Kawanku.... hingga yang berat-berat seperti karya Agata Christie, Karl May, Alfred Hitchcock, dan Mark Twain.

    Banyak membaca membuat kosa kata yang saya kenal menjadi semakin banyak. Apalagi ketika SMA saya diharuskan membaca puluhan karya sastra dari Pujangga Lama maupun Pujangga Baru. Kami diwajibkan membuat sinopsis oleh guru Bahasa Indonesia. Alhasil, selama SMA saya berhasil menelurkan 120 sinopsis.

    Terima kasih Prof. Eko, masa lalu yang menginspirasi untuk terus membiasakan menulis. Masya Allah, sungguh luar biasa dan membangkitkan semangat menulis, semoga saya Ai Sumarni, bisa mengikuti tantangan menulis buku mayor dalam dua minggu. Bismillah....




2 komentar:

BUKAN PADA PANDANGAN PERTAMA

 Karya : Ai Sumarni      Akhirnya, hari yang ditunggu-tunggu tiba, kami sudah berkumpul di rumah Ujang, yang ditunjuk sebagai ketua panitia ...