11 Juni 2022
Tantangan Menulis Omjay
Hujan turun sejak pagi tadi, tetapi sekolah tetap ramai oleh anak-anak. Walaupun ujian semester genap telah selesai dilaksanakan, mereka tetap semangat untuk datang ke sekolah. Guru-guru sudah mulai sibuk mengolah nilai rapor, mereka tetap berada di kelasnya masing-masing sambil memantau siswanya.
Hari ini di kelas III B, siswa-siswa bergantian maju ke depan kelas untuk mengambil nilai praktek membaca. Dari dua puluh empat siswa, hanya dua orang yang masih belum lancar membaca. Sengaja aku mengadakan tes baca untuk mengetahui sejauh mana kemampuan membaca mereka. Aku belum mengenal karakter dari mereka semuanya. Apalagi yang berkaitan dengan kemampuan akademiknya, karena menjadi guru di kelas III B ini baru sekitar tiga bulan. Itupun terpotong libur puasa, dan pelaksanaan ujian sekolah kelas VI.
Setelah mengetahui masih ada siswa yang belum lancar membaca, tentu harus ada tindak lanjut kepada siswa tersebut. Dalam tempo dua minggu menjelang kenaikan kelas, aku bertekad untuk membantu mereka dengan memberikan bimbingan khusus. Kemampuan membaca siswa merupakan hal yang sangat penting karena berkaitan proses belajar mengajar. Siswa yang tidak mampu membaca dengan baik akan mengalami kesulitan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran untuk semua mata pelajaran. Siswa akan mengalami kesulitan dalam menangkap dan memahami informasi yang disajikan dalam berbagai buku pelajaran.
Pukul sepuluh, hujan masih belum berhenti, anak-anak ada yang asyik main di lapangan. Mereka nampak gembira main hujan-hujanan, tetapi aku malah risau dan meminta mereka untuk berteduh. Sekolah sudah sepi, sebagian besar siswa sudah pulang, banyak orang tua yang datang menjemput anak-anaknya. Aku pun pulang, menumpang mobil Bunda Iin yang kebetulan rumahnya searah dengan rumahku. Kalau ditunggu hujan seperti ini biasanya lama berhentinya.
Masyaallah kakak sosok guru yang luar biasa.. Mungkin bisa di gunakn metode bernyanyi kakak, dengan mengeja huruf nya saja kak. Misal B O L A
BalasHapusSemangat menimba pahala sebagai guru.
BalasHapus