Awal Pebruari, tepatnya hari Minggu tanggal enam Pebruari dua ribu dua pulu dua, kami sekeluarga resmi kembali menjadi warga Desa Sidomukti. Setelah dua belas tahun tinggal di Desa Keriung Kecamatan Bunut, kami memutuskan kembali untuk pindah ke Desa yang selama sepuluh tahun kami tempati. Desa Sidomukti merupakan desa pertama kali kami menginjakkan kaki ke tanah Riau. Desa yang banyak mewarnai kehidupan keluarga kami, baik suka maupun duka. Desa yang melatih kami untuk kuat dalam menghadapi rintangan hidup. Sampai akhirnya, kami harus meninggalkan Desa Sidomukti pada waktu itu, karena tuntutan tugas saya sebagai guru yang tidak bisa ditoleran lagi.
Sebagai seorang guru, tentunya juga memiliki rasa jenuh, apalagi dalam masa yang sudah lama. Setelah melalui proses yang panjang, berdiskusi dengan keluarga dan juga bertanya kepada pengurus masjid Al-Huda dan Kepala Desa Sidomukti. Akhirnya saya meminta rekomendasi dari Kepala Sekolah Keriung untuk memberikan izin mutasi ke sekolah lain. Dengan alasan mengabdi di sekolah tersebut sudah dua belas tahun dan menginginkan suasana baru atau penyegaran serta karena mempunyai keinginan untuk meningkatkan karir di sekolah yang akan dituju. Sekolah Dasar Negeri 012 Surya Indah adalah sekolah yang berada di Desa Sidomukti Kecamatan Pangkalan Kuras, saya memilih sekolah ini karena selain dekat dengan tempat tinggal juga karena sekolah ini juga merupakan sekolah saya waktu sebelum diangkat PNS.
Saya yakin, di sekolah ini saya akan dapat lebih mengembangkan diri untuk menjadi guru yang profesional. Karena selain muridnya banyak, juga di sekolah ini terdapat guru-guru senior yang sangat bertanggung jawab kepada tugasnya. Tentunya akan lebih mudah untuk melakukan kolaborasi dalam menjalankan tugas. Saling memberikan semangat untuk terus belajar meningkatkan kemampuan sebagai guru.
Di Desa Sidomukti ini, selain menentramkan dengan kondisi lingkungan yang sudah lebih maju, dengan perubahan di mana-mana selama dua belas tahun saya tinggalkan. Kerukunan warganya juga membuat saya betah, apalagi mempunyai tetangga dan kawan seprofesi yang selalu ingin melakukan perubahan ke hal yang lebih baik lagi. Suami saya tetap dipercaya menjadi Imam Masjid besar di Desa Sidomukti dan mengisi pengajian ibu-ibu wirid yasin lagi setiap dua minggu sekali. Rumah yang saya tempati pun merupakan inventaris masjid yang disediakan khusus untuk Imam Masjid.
![]() |
Rumah Inventaris |
Semoga di tempat baru sekarang, saya, suami dan keluarga menjadi orang-orang yang amanah. Menjadi orang-orang yang baik dan selalu memberikan manfaat untuk orang sekitar. Meninggalkan apa yang telah dimiliki merupakan sebuah pilihan, ini langkah awal untuk mencapai kehidupan yang lebih dekat dengan Sang Maha Pencipta. Dengan tinggal di lingkungan masjid, hati selalu merasa damai, dan selalu bersyukur karena apa yang terjadi semua tak lepas dari irodahnya Allah SWT.
Kejarlah akhirat niscaya dunia akan mengikuti.
Masyaallah cerita kakak luar biasa.. Terharuu kakak.. Semangat melanjutkan. Ditunggu kak cerita selanjutnya.. ☺ cerita kakak oke pokok nyaa
BalasHapus