Kamis, 09 Juni 2022

Menulis Cerita Fiksi itu Mudah

 

Resume Kesepuluh

Gelombang     : 25

Tanggal           : 8 Juni 2022

Tema               :  Kiat Menulis Cerita Fiksi

Narasumber    : Sudomo, S.Pt

Moderator       :  Sigid Purwo Nugroho



Bismillaahirrohmaanirrohiim, pertemuan kesepuluh dalam pelatihan Belajar Menulis bersama PGRI, tepat dimulai pukul tujuh. Suasana dingin menembus kulit, rasa kantuk yang mulai menyerang karena sejak menjelang Magrib tadi hujan lumayan deras. Namun, semangat membara untuk selalu belajar mengalahkan semuanya. Setelah pulang dari masjid, langsung kubuka laptop, karena untuk kali ini, aku bertekad sambil menyimak materi langsung membuat resume. 

Materi tentang kiat menulis fiksi dengan narasumber Bapak Sudomo, S.Pt, sangat menarik perhatian, karena dalam beberapa waktu ke belakang, saya sedang menggeluti bidang ini. Sudah lama ingin menjadi penulis, ketika ada tawaran di sosmed, baik di WA, telegram maupun instagram untuk mengikuti pelatihan menulis saya mencoba untuk mengikuti. Bahkan tawaran membuat buku antalogi pun saya ikuti. Selama ini, menulis fiksi yang baru saya geluti adalah menulis puisi dan cerpen. Walaupun sudah mempunyai beberapa buku antalogi, namun, ternyata saya masih merasa belum lihai dalam menulis kedua jenis fiksi tersebut.

Pada awalnya, terbayang ide yang mau diceritakan, rasanya bakal siap detik itu juga, tetapi setelah mulai membuat tulisan, mentok di tengah jalan. Seolah-olah kehabisan kata-kata, akhirnya mood untuk menulis hilang, tulisan pun tak selesai karena tidak dilanjutkan. Ada apa sebenarnya? Padahal yang akan dituliskan itu, tak lepas dari peristiwa yang menimpa diri kita sendiri, atau yang terjadi di lingkungan sekitar. 

Beruntung saya menjadi peserta pelatihan belajar menulis bersama PGRI ini, karena materi-materi yang diberikan betul-betul bermanfaat dan memberikan pencerahan bagi orang-orang yang haus ilmu pengetahuan terutama di bidang menulis. Terima kasih Omjay dan Tim Solid nya, semoga semua yang telah diberikan menjadikan ladang jariyah.  

Terima kasih kepada Bapak Sudomo, narasumber tentang kiat menulis fiksi, ilmu yang Bapak berikan di malam kesepuluh ini betul-betul menjawab kegalauan saya selama ini. Saya ingin menjadi penulis yang andal, terutama di bidang fiksi yang telah lama saya jalani. Semoga setelah mempelajari materi yang diberikan Bapak, dilanjutkan dengan melakukan refleksi melalui resume, dan bertekad membuat rencana perubahan dalam diri menambah semangat belajar menulis fiksi. 

Dalam resume kesepuluh ini, tentunya yang dituliskan adalah mengenai tema yang diberikan narasumber, yaitu Kiat Menulis Cerita Fiksi. Semoga bermanfaat bagi diri saya sendiri juga siapapun yang membaca tulisan saya ini.

Mengapa harus Belajar Menulis Cerita Fiksi?

Alasan kita harus menulis fiksi, diantaranya adalah :

  • Merupakan salah satu aspek yang dinilai dalam Assesmen Kompetensi Minimum (AKM) yaitu Literasi Teks Fiksi. 
  • Sebagai cara menemukan passion dalam bidang kepenulisan. 
  • Sebagai upaya menyembunyikan dan menyembuhkan diri. 
  • Sebagai jalan untuk mengeksplorasi kemampuan di bidang menulis.

Apa saja Persyaratan Menulis Cerita Fiksi?

Adapun syarat yang harus dipenuhi supaya dapat menulis cerita fiksi adalah sebagai berikut:

  • Mempunyai komitmen dan niat yang kuat. 
  • Mempunyai kemauan dan kemampuan melakukan riset
  • Harus banyak membaca cerita fiksi
  • Selalu mempelajari KBBI dan PUEBI
  • Mampu memahami dasar-dasar menulis cerita fiksi
  • Senantiasa menjaga konsistensi menulis
Seperti Apa Saja Bentuk Cerita Fiksi?

Berikut adalah bentuk-bentuk cerita fiksi beserta penjelasan dan contohnya:

1. Fiksimini

 Fiksimini adalah beberapa kata menggambarkan satu cerita utuh. Contohnya : https://s.id/contohfiksimini

2. Flash Fiction

    Flash fiction adalah cerita yang mempunyai jumlah kata khusus, misal terdiri dari 50 kata, 100 kata, dan lain-lain. contohnya : https://s.id/contohflashfiction

3. Pentigraf

    Pentigraf adalah sebuah cerita pendek yang terdiri dari tiga paragraf. Sebagai contoh dapat diakses di link berikut: https://s.id/contohpentigraf

4. Cerpen

   Cerpen adalah cerita pendek yang dapat dibentuk dari sejumlah kata kurang dari 7.500. Berikut contoh dari cerpen, https://s.id/contohcerpen

5. Novelet

    Cerita fiksi dengan jumlah kata mulai dari 7.500 sampai 17.500 kata

6. Novela

    Sebuah cerita yang dibangun oleh sejumlah kata berkisar antara 17.500 sampai 40.000 kata.

7. Novel

    Novel merupakan cerita yang terdiri dari lebih banyak dari 40.000 kata jumlahnya.

Lalu, apa saja unsur yang membentuk sebuah cerita fiksi?

Unsur Pembangun Cerita Fiksi

Tema

  • Tema adalah ide pokok cerita
  • Tips menentukan tema : dekat dengan penulis, menarik perhtian penulis, bahan mudah diperoleh, dan ruang lingkup terbatas.
  • Cara menentukan tema : menyesuaikan dengan minat, mengangkat kehidupan nyata, berimajinasi, membaca dan mendengarkan curahan hati.
Premis

  • Premis adalah ringkasan cerita dalam satu kalimat
  • Unsur-unsur premis terdiri dari : karakter, tujuan tokoh, rintangan/halangan, dan resolusi.
  • Cara membuat premis : tulis masing-masing unsur pembentuknya kemudian rangkai menjadi satu kalimat utuh.
 Manfaat dari premis adalah sangat membantu penulis agar tidak keluar jalur saat mengembangkan cerita. Ibaratnya sebagai rambu-rambu utama dalam penulisan.

Alur/Plot

  • Alur atau plot merupakan struktur rangkaian kejadian dalam cerita.
  • Macam-macam alur : alur maju, alur mundur, alur campuran, alur flshback, dan alur kronologis.
  • Unsur-unsur alur atau plot: pengenalan cerita, awal konflik, menuju konflik, konflik memuncak/klimaks, penyelesaian atau ending.
  • Unsur-unsur alur/plot tersebut urutannya bisa diubah tergantung pada jenis alur yang dipilih.
Penokohan

  • Penokohan adalah penjelasan selangkah demi selangkah penjelasan detail karakter dalam cerita.
  • Macam-macam tokoh: protagonis, antagonis, dan tritagonis.
  • Teknik penggambaran tokoh: analitik, fisik dan perilaku tokoh, lingkungan tokoh, dan penggambaran oleh tokoh lain.
Latar/Setting

  • Yang dimaksud dengan latar/setting adalah peggambaran waktu, tempat,dan suasana terjadinya peristiwa-peristiwa dalam cerita.
  • Jenis-jenis latar : latar waktu, latar tempat, latar suasana, latar sosial, latar material, dan latar integral.
Sudut Pandang

  • Pengertian dari sudut pandang adalah cara penulis menempatkan dirinya dengan cerita yang diwujudkan dalam pandangan tokoh cerita.
  • Macam-macam sudut pandang : orang pertama tunggal, orang pertama jamak, orang kedua, orang ketiga tunggal, orang ketiga jamak dan campuran. 

Menulis cerita fiksi akan terasa mudah dan menyenangkan apabila dilakukan dengan terus mencoba memulai menulis dan menyelesaikan tulisan. Selain itu adalah dengan cara menikmati setiap tahap penulisannya sebagai sebuah proses kreatif. Hanya dengan begitu tidak akan ada lagi keterpaksaan saat menulis. Sedikit demi sedikit akan terbiasa hingga akhirnya jatuh cinta luar biasa. Jadi, apa saja yang termasuk proses kreatif menulis itu?

Supaya dapat menjalankan sebuah proses kreatif dalam menulis, maka ikuti tips menulis cerita fiksi dari Bapak Sudomo berikut ini:

    Niat

   Memotivasi diri untuk memulai dan menyelesaikan tulisan adalah merupakan sebuah niat atau tekad untuk menulis. Niatkan dengan ikhlas bahwa dengan menulis kita dapat memberikan manfaat yang banyak dan mempunyai dampak positif bagi penulis khususnya.

    Baca fiksi orang lain 

  Membaca fiksi orang lain adalah upaya menemukan bahan belajar/referensi berupa ide, pemilihan kata, serta gaya dan teknik penulisan. 

  Ide dan Genre

   Jika mendadak muncul sebuah ide, maka segera catat ide tersebut. Ide dapat ditemukan dengan cara mengembangkan imajinasi. Dalam pemilihan genre sebaiknya disesuaikan dengan yang disukai dan dikuasi. Selanjutnya menyesuaikan dengan tren atau pasar saat ini, dan menyesuaikan dengan syarat dari penerbit.

   Outline 

  • Outline adalah kerangka yang disusun berdasarkan unsur-unsur pembangun cerita fiksi. 
  • Menentukan tema agar pembaca mengerti lingkup cerita fiksi kita
  • Membuat premis sesuai dengan tema
  • Menentukan uraian  alur/plot berdasarkan unsur-unsurnya
  • Menentukan penokohan kuat berdasarkan jenis dan teknik penggambaran watak tokoh dengan baik.
  • Menentukan latar/setting dengan menunjukkan sisi eksotis dan detail.
  • Memilih sudut pandang penceritaan yang unik.
  Fungsi outline memang membatasi apa yang kita tulis. Namun, bukan berarti tidak boleh ada perubahan di tengah jalan. Bebas. Hanya saja dengan outline yang sudah fiks sejak awal proses penulisan ada jaminan tulisan akan bisa diselesaikan.

Menulis

  • Membuka cerita dengan baik (dialog, kutipan, kata unik, konflik). 
  • Melakukan pengelolaan tokoh dan latar dengan baik dengan cara memaparkan secara jelas kepada pembaca.
  • Menguatkan sisi konflik internal dan eksternal tokoh.
  • Menggunakan pertimbangan logis agar tidak cacat logika dan memperkuat imajinasi.
  • Memilih susunan kalimat yang pendek dan jelas.
  • Memperkuat tulisan dengan pemilihan kata (diksi).
  • Membuat ending yang baik. 

   Swa Sunting

  • Swa sunting dilakukan setelah selesai menulis
  • Sebaiknya menulis jangan sambil mengedit
  • Lebih memfokuskan penyuntingan pada kesalahan pengetikan, pemakaian kata baku dan istilah, aturan penulisan, ejaan dan logika cerita.
  • penulis mengusahakan menempatkan diri pada posisi sebagai penyunting agar tega menyunting tulisan sendiri.
  • Jangan lupa untuk selalu menyiapkan Kamus Besar Bahsa Indonesia (KBBI) dan Panduan Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)
  Publikasi 

 Mempublikasikan adalah tahap terakhir dari menulis cerita fiksi, agar tulisan kita dibaca oleh orang lain. 

Untuk lebih lengkapnya tentang materi menulis cerita fiksi ini, bisa dicermati lagi video pembelajaran Menulis Fiksi itu Mudah di https://youtu.be/dXX9RWxT_u8  

Mudah-mudahan resume ini mempunyai manfaat bagi pembaca umumnya, dan khususnya bagi saya pribadi. Harapan saya, setelah mengetahui bahwa menulis cerita fiksi itu mudah dengan beberapa tips yang diberikan Pak Sudomo kembali membangkitkan gairah menulis cerita fiksi kembali. 


2 komentar:

BUKAN PADA PANDANGAN PERTAMA

 Karya : Ai Sumarni      Akhirnya, hari yang ditunggu-tunggu tiba, kami sudah berkumpul di rumah Ujang, yang ditunjuk sebagai ketua panitia ...