Resuma ketujuh
Gelombang : 25
Tanggal : 1 Juni 2022
Tema : Written Block
Narasumber : Ditta Widya Utami, S.Pd.Gr
Moderator : Lely Suryani
Pada pertemuan ketujuh ini, dengan tema written block, moderator membawakan acaranya dengan penuh semangat, sampai-sampai dalam memperkenalkan narasumber melalui puisi.
Indah dipandang penuh pesona
Tiada henti melaju berkarya
Talentanya sigap membahana
Aktifis literasi yang luar biasa
Ide bisa hilang, musnah ditelan bumi
Dia datang membawa misi
Yakin dan mantap untuk berbagi
Tak kan ada yang sia - sia
Menulislah goreskan pena
Ide bertebaran menghiasi dunia.
![]() |
Ditta Widya Utami, S.Pd.Gr |
Narasumber kali ini masih muda, tapi ilmunya masya Allah sangat luar biasa. Untuk mengenal lebih jauh tentang beliau. silahkan klik tautan profil beliau yang teristimewa berikut ini: https://dittawidyautami.blogspot.com/p/profil.html
Writer's Block
Pernahkah kita sempat merasa tak punya ide menulis? Sudah menulis tapi kemudian kehilangan kata-kata? Nah, kalau iya, bisa jadi kita sedang terserang writer's blok atau kebuntuan menulis. Apa itu writer's block? Writer's Block merupakan sebuah istilah yang dipopulerkan pertama kali oleh psikoanalisis Edmund Bergler.
Wikipedia mengartikan writer's block sebagai keadaan saat penulis kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya.
Sulit fokus, tidak ada inspirasi menulis, menulis lebih lambat dari biasanya, atau merasa stres dan frustasi untuk menulis merupakan sebagian dari tanda-tanda kita terserang WB (writer's block). Keadaan ini bisa menimpa penulis pemula maupun profesional. Karena writer's block umumnya tidak disebabkan oleh masalah komitmen/kompetensi menulis.
Berapa lama WB bisa terjadi? Jawabannya tergantung seberapa cepat seorang penulis mampu mengatasi kondisi WB tersebut. Dengan kata lain, WB bisa terjadi dalam hitungan menit, jam, hari, bulan, bahkan bertahun-tahun. Pertanyaannya, mau sampai kapan kita biarkan WB ini berlangsung?Agar bisa mengatasi writer's block, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah mengetahui penyebabnya. Lalu, apa saja penyebab writer's block?
Ada beberapa kemungkinan yang bisa menyebabkan writer's block
1. Mencoba metode/topik baru dalam menulis
Misal, dalam sebuah tantangan menulis topik tentang Pancasila. Bagi yang mengetahui sejarah hari lahirnya Pancasila, mungkin tak kan mengalami kesulitan dalam menulis.Tapi, dengan orang-orang yang merasa bahwa ini adalah "topik baru" dalam bahan tulisan mereka, maka, WB bisa saja datang kepada orang-orang yang masih asing dengan topik tulisannya.
Tapi, jika kemudian kita teguhkan komitmen, lalu mencari bahan bacaan tambahan, maka WB yang terbentuk bisa segera kita hancurkan. Dengan membaca referensi tambahan bisa jadi salah satu solusi mengatasi WB.
Tak hanya topik baru, metode baru dalam menulis pun bisa membuat kita terserang WB. Misal jika kita terbiasa menulis karya tulis ilmiah. Kemudian diminta membuat puisi. Keduanya tentu memiliki metode penulisan yang berbeda. Bagi yang belum terbiasa, tentu akan mengalami kesulitan saat harus menulisnya. Pada kasus ini, mempelajari teknik dan banyak berlatih menulis merupakan solusi terbaik untuk meminimalkan dampak WB.
2. Stress
Dalam sebuah jurnal berjudul "Stres dan Solusinya dalam Perspektif Psikologi dan Islam" yang ditulis oleh Admin Admin dan Himma (2019) disebutkan bahwa stres adalah respon tubuh yang diakibatkan karena adanya tuntutan dari luar diri individu yang melebihi kemampuan dalam memenuhi tuntutan untuk mengatasi dan menyelesaikan masalah tersebut.
Baik stres, lelah fisik maupun mental bisa juga menjadi sebab-sebab kita terserang WB. Misal kita dituntut menyelesaikan tulisan untuk segera dikirim. Ketika stres, bisa jadi kita malah kehilangan inspirasi untuk melanjutkan menulis.
Meski stres dan lelah fisik bisa menyebabkan WB, sesungguhnya menulis pun bisa dijadikan salah satu cara healing terbaik. Caranya yaitu dengan metode jurnal meditasi, yaitu menulis bebas untuk mengungkapkan apa yang sedang kita rasakan, tanpa menghakimi semua perasaan yang kita tulis tersebut. Buat saja tulisan ekspresif. Curhat. Tentang segala yang dirasa, dikeluhkan (jika ada), dsb. Jika sudah tenang, semoga kembali muncul inspirasi untuk melanjutkan menulis.
3. Perfeksionis
Salah satu hal yang dapat menyebabkan WB adalah terlalu perfeksionis. Ketika kita "sukses" menulis, katakanlah banyak dibaca orang, atau buku kita jadi best seller. Tentu akan merasa senang, tetapi ... hal-hal seperti ini bisa jadi boomerang bagi penulis dan menjadi penyebab WB. Karena Setelahnya kita mungkin akan berpikir bagaimana caranya agar tulisan kita bisa menarik banyak pembaca lagi? Bagaimana agar tulisan kita banyak dikomentari lagi? Bagaimana agar tulisan kita menjadi "sempurna".
Ketika hal ini terjadi, ada dua kemungkinan:
1. Penulis tetap melaju dengan tulisannya. (atau)
2. Penulis terserang WB dan mulai tersendat sendat menulisnya
Ingin menghasilkan yang terbaik itu perlu. Tapi, bila terlalu perfeksionis kita harus mampu mengerem diri. Bukankah segala sesuatu yg berlebih itu kurang baik? Alih-alih menghasilkan tulisan, sikap kita yang terlalu perfeksionis bisa jadi membuat kita malah terserang WB. Kecepatan menulis kita berkurang, ide-ide terasa hilang, sulit fokus setiap kali akan menulis, dsb. Anggaplah jumlah pembaca dan pemberi komentar itu adalah bonus.Yang penting nulis.
Berikut adalah tanya jawab peserta dengan narasumber, yang semuanya bisa dijadikan sebagai pengetahuan dan menambah wawasan.
P1. Apakah mood yang gampang berubah termasuk writer's block? Bagaimana caranya/ tips supaya pekerjaan menulis saya bisa lebih cepat?
N1. Mood yang sering berubah tentu bisa menjadi penyebab WB. Tapi ada beberapa tips sederhana yang ampuh untuk mengembalikan mood menjadi baik (ini berdasarkan pengalaman saya dan juga beberapa artikel yg pernah dibaca). Hal yang paaling sederhana untuk mengembalikan mood adalah : tersenyum. Lebih ampuh lagi bila menatap wajah kita yg tersenyum dg bantuan kaca. Tahan beberapa detik. Coba berulang untuk tersenyum. Insya Allah, suasana hati akan membaik. Hal lainnya untuk mengembalikan mood bisa dengan melakukan hobi masing masing. Misal kalau saya refreshing dengan baca novel ringan, atau sekedar jalan jalan ke luar rumah meski hanya pergi ke pasar.
Supaya tulisan cepat selesai adalah dengan mengakhirkan pengeditan. Dalam dunia kepenulisan, proses editing bisa memakan waktu lebih banyak dari menulis bahan asli itu sendiri. Bukankah tulisan yang baik itu adalah tulisan yang selesai? Maka tulis saja dulu sampai tuntas. Buku teks book saja satu dua ada revisi meski telah dipublish. Pun dengan buku buku penulis ternama. Jadi, ayo tulis sampai selesai, lalu publish.
P2 Bagaimana cara kita untuk bisa memfokuskan tulisan kita ke tema yang akan kita tulis.
N2 Ketika kita ingin tulisan kita fokus, sesuai alur, sesuai rencana, maka kerangka tulisan menjadi kunci utama. Buat garis besar dari apa yang ingin kita tulis. Lalu buat rinciannya dan terakhir mengembangkan tulisan. Minimal seperti daftar isi, insya Allah itu akan sangat sangat membantu kita untuk fokus dg tema.
P3 Apa yang harus dipersiapkan agar menjadi seorang Penulis terkenal?
N3 Untuk menjadi penulis terkenal, yang harus disiapkan adalah: Menulis resume, saling mengunjungi blog, sering menulis dan membagikan tulisan, tetap konsisten dalam dunia kepenulisan. Ibarat teko. Akan bisa mengalirkan air dengan lancar bila tekonya diisi. Kita juga sama. Bila ingin lancar menulis, maka diri kita pun perlu diisi. Caranya yaitu dengan banyak membaca. Membaca itu menabung kosa kata, ide, wawasan, dsb. Semakin sering membaca, semakin sering praktik menulis, maka akan semakin baik dan lancar tulisannya.
P4 Apakah teknik Pomodoro dari Fransisco Cirillo bisa dijadikan solusi menghadapi WB?
Klik bila ingin menonton: https://youtube.com/shorts/-Rj_TFjYYSk?feature=share
N4 Teknik pomodoro ini keren. Bagus. Tinggal dipraktikkan saja. Bagi yang belum terbiasa, mungkin bisa set alarm setiap 25 menit. Lalu istirahat 5 menit alarm lagi untuk kembali produktif.
P5 Bagaimana cara mengatasi jika kita merasa ragu tentang menulis/
N5 Ragu dalam menulis termasuk salah satu ciri terkena WB. Cara mengatasinya, identifikasi terleih dahulu ragunya karena apa? Misal, jika ragu karena khawatir tidak sesuai EYD, kalimat tidak mengalir, atau hal lain terkait teknik menulis, maka bisa diminimalisir dg terus berlatih menulis. Sering mengecek KBBI, PUEBI.
Tapi, bila ragunya karena khawatir dikritik teman, ragu karena takut dibilang jelek, atau apa pun yang kaitannya lebih ke psikologis, maka coba sedikit sedikit mulai share tulisan ke orang orang terdekat. Bergabung dg komunitas yg sama, seperti di grup ini. Bangkitkan dulu rasa percaya dirinya.
Lengkap sekali...salut👍
BalasHapusMasya Allah resumex bagus mantap bu
BalasHapusCantik, segar penampilan resumenya Bu
BalasHapusMantap jiwa.salam literasi
BalasHapusMantap resumenya Bu. Jelas banget
BalasHapus